Jakarta, Pelanginews
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Daerah Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana mengatakan TNI AD telah menerjunkan 50 personel untuk membantu proses evakuasi korban bencana longsor di area tambang Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat.
“TNI AD dalam hal ini Kodim 0620 Kabupaten Cirebon langsung bergerak cepat di lokasi bencana. Sebanyak 50 personel diterjunkan untuk melakukan pencarian korban,” kata Wahyu dulansir dari Antara.
Wahyu mengatakan para personel itu bukan hanya membantu proses pencarian korban, melainkan turut membangun posko pengungsian serta memastikan area longsor tidak ditempati masyarakat demi mengantisipasi bencana susulan.
Selain itu, pihak Kodim 0620 Kabupaten Cirebon juga mengerahkan mobil ambulans untuk membawa korban tanah longsor ke rumah sakit terdekat.
“Hingga saat ini, proses pencarian korban masih terus berlangsung dan situasi di lapangan sudah terkendali,” kata Wahyu.
Wahyu mengatakan personel TNI akan terus berada di lokasi untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban longsor.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat, menyatakan sebanyak 14 orang korban meninggal dunia akibat longsor di area tambang Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan.
“Sebanyak 14 orang sudah dievakuasi, teridentifikasi, dan telah diserahkan kepada keluarga masing-masing,” kata Kapolresta Cirebon Komisaris Besar Polisi Sumarni.
Sumarni menjelaskan sebanyak 13 orang korban dievakuasi ke RSUD Arjawinangun, sementara satu orang korban lainnya dibawa ke Rumah Sakit Sumber Hurip, Cirebon.
Menurut dia, proses evakuasi dan identifikasi korban longsor itu berlangsung hingga pukul 17.50 WIB.
Selain menangani evakuasi, polisi juga memeriksa lima orang terkait aktivitas pertambangan di lokasi tersebut, termasuk pemilik tambang, kepala teknik tambang, serta sejumlah pekerja.
“Kami juga masih menunggu keterangan dari operator alat berat yang masih dalam pencarian,” ujarnya.
Sumarni menegaskan penyelidikan terhadap penyebab longsor terus dilakukan, terutama mendalami kemungkinan unsur kelalaian atau kesalahan teknis dalam operasional tambang.
“Kami masih mendalami apakah ada kesalahan dalam pekerjaan mereka. Semua masih dalam proses penyelidikan,” katanya.
Kapolresta menambahkan tambang galian C Gunung Kuda sebelumnya juga pernah mengalami longsor pada Februari 2025, yang telah ditindaklanjuti penyelidikan awal oleh pihak kepolisian.
“Semua masih dalam proses penyelidikan,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan data asesmen dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, berikut ini data korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi (dua korban masih menunggu asesmen):
1. Andri (41) asal Desa Padabeunghar, Kabupaten Kuningan.
2. Sukadi (48) asal Desa Buntet, Cirebon.
3. Sanuri (47) asal Desa Semplo, Cirebon.
4. Sukendra asal Desa Girinata, Cirebon.
5. Dedi Hirmawan (45) asal Desa Cimenyan, Bandung.
6. Sarwah (36) asal Kelurahan Kenanga, Cirebon.
7. Rusjaya (48) asal Desa Beberan, Cirebon.
8. Rino Ahmadi (28) asal Desa Cikalahang, Cirebon.
9. Ikad Budiarso (47) asal Desa Budur, Cirebon.
10. Toni (46) asal Desa Kepuh, Cirebon.
11. Wastoni Hamzah (25) asal Desa Krangkeng, Indramayu.
12. Jamaludin (49) asal Desa Krangkeng, Indramayu. (ded)