Jakarta, Pelanginews
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa AHok sore nanti dijadwalkan bertemu dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan Djalil. Pertemuan akan membahas mengenai aset milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Nanti sore jam empat kami mau samakan persepsi ke Menteri ATR/BPN Pak Sofyan Djalil. Saya tidak mau lagi aset DKI digarong oleh oknum di BPN,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/8).
Basuki mengakui masih banyak oknum pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang bermain. Beberapa fasilitas umum dan fasilitas sosial (Fasos-fasum) yang diserahkan oleh pengembang tidak dicatat.
“Mereka juga tahu bagian kami atau oknum kami nakal. Memang sudah ada fasum fasos Dia nggak mau catat,” ujarnya.
Basuki mengatakan kebanyakan aset Pemrpov DKI Jakarta yang hilang adalah kewajiban pengembang. Aset yang sudah diserahkan tidak segera disertifikatkan. Sehingga banyak aset daerah yang hilang.
“Jadi rata-rata yang digarong itu kewajiban pengembang kepada kami yang tidak disertifikatkan,” ucapnya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini sudah memiliki cara agar kejadian tersebut tak terulang lagi. Pengembang yang akan menyerahkan kewajiban, lahannya harus sudah bersertifikat.
“Kalau sekarang gampang, saya wajibkan sertifikat nama kami baru kasih. Kalau tidak, nggak usah ngomong deh. Kalau dulu kan bisa setengah digarong,” tandasnya. (bj/amb)