Medan, Pelanginews
Kota Berastagi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu, penuh dengan lumpur akibat air dari mobil pemadam kebakaran milik pemerintah kabupaten itu, menyirami debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung.
“Becek dan lumpur yang terjadi di lokasi objek wisata tersebut, karena sisa-sisa debu vulkanik yang sudah mengental berupa tanah yang terkena siraman air,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Subur Tambun dihubungi dari Medan, Sabtu.
Menurut dia, situasi jalan dan arus transfortasi di Berastagi yang ditutupi tanah dan berlumpur, mengakibatkan kota buah itu, kelihatan jorok dari seperti yang biasanya selalu rapi.
Namun, masyarakat atau pengemudi mobil yang melewati sejumlah jalan raya juga harus ekstra hati-hati, karena dalam keadaan licin.
“Kita juga tida mengetahui, dan sampai kapankah akan berakhirnya erupsi gunung berapi tersebut,” ujar Subur.
Dia juga menghimbau agar warga yang bepergian dan ke luar rumah, dianjurkan menggunakan masker penutup mulut untuk menjaga kesehatan.
Selain itu, debu vulkanik erupsi Sinabung, jika terhirup oleh warga bisa menimbulkan batuk-batuk, dan terkena mata menjadi merah dan perih, serta menimbulkan gatal-gatal.
“Hal ini harus diantisipasi oleh masyarakat dengan menggunakan masker pengaman penutup mulut dan hidung,” kata Kepala BPBD Karo.
Jumlah pengungsi erupsi Sinabung, saat ini tercatat sebanyak 10.606 jiwa atau 3.121 kepala keluarga dan mereka itu ditempatkan di 10 titik penampungan.
Ke-10 lokasi tersebut, yakni Jambur Lau Buah Batu, Paroki Gereja Katolik Kabanjahe, dan Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe.
Kemudian, Gedung Serbaguna GBKP Kabanjahe, Jambur Sempajaya, Gudang Jeruk Surbakti, Jambur Tongkoh, Jambur Korpri, Jambur Tanjung Mbelang dan GPDI Ndokum.
Data yang diperoleh, penduduk yang telah diungsikan itu berasal dari 11 desa, yakni Desa Gurukinayan, Tiga Pancur, Pintu Besi, Sukanalu, Berastepu, Desa Jaraya, Desa Kutatengah, Desa Sigarang garang, Desa Mardingding, Desa Kutagugung dan Desa Kutarayat.
Seluruh warga yang berada di radius tujuh kilometer dari kawah kaki Gunung Sinabung harus diungsikan ke tempat yang lebih aman, karena luncuran awan panas yang sangat berbahaya itu melintas di desa mereka.
Sebelumnya, PVMBG sejak 2 Juni 2015 pukul 23.00 WIB mengeluarkan pengumuman bahwa status Gunung Sinabung naik dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas). (ant/lm)