Jakarta, Pelanginews
Setidaknya 20 orang tewas dan puluhan lainnya terluka ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di Gereja Mar Elias di lingkungan Dweila, ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Minggu, kata otoritas kesehatan dan sumber keamanan.
Insiden ini menandai serangan bom bunuh diri pertama di Damaskus sejak Bashar al-Assad digulingkan oleh pemberontakan yang dipimpin kelompok Islamis pada bulan Desember.
Kementerian Dalam Negeri Suriah mengatakan pelaku bom bunuh diri itu adalah anggota ISIS. Ia memasuki gereja, melepaskan tembakan, lalu meledakkan rompi peledaknya, tambah kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Sebuah sumber keamanan, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan dua orang terlibat dalam serangan itu, termasuk orang yang meledakkan dirinya sendiri.
Kantor berita pemerintah Suriah mengutip kementerian kesehatan yang menyebutkan jumlah korban sementara sembilan tewas dan 13 terluka.
Siaran langsung dari lokasi oleh pertahanan sipil Suriah, White Helmets, menunjukkan pemandangan kehancuran dari dalam gereja, termasuk lantai berlumuran darah dan bangku-bangku gereja serta batu-batuan yang hancur.
Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, yang memimpin serangan terhadap Assad sebelum mengambil alih kekuasaan pada bulan Januari untuk fase transisi, telah berulang kali mengatakan bahwa ia akan melindungi kaum minoritas selama masa jabatannya.
Kementerian luar negeri Turki mengatakan pada hari Minggu bahwa serangan “berbahaya” terhadap sebuah gereja di ibu kota Suriah, Damaskus, bertujuan untuk mengganggu upaya mencapai stabilitas dan keamanan di Suriah.
“Kami sangat yakin bahwa pemerintah Suriah beserta rakyatnya akan tetap bersatu dan solidaritas, serta terus berjuang melawan organisasi teroris yang ingin menciptakan kekacauan di negara ini,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa Turki akan terus mendukung Suriah yang dilansir dari Jerusalem Post (lm)
