Surabaya, Pelanginews
Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya siap bergerak dalam memberdayakan ekonomi kerakyatan di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
Ketua BPEK DPC PDIP Surabaya Khusnul Khotimah dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Senin, mengatakan, PDIP Surabaya kini telah memiliki kepengurusan sayap partai baru, yang bergerak dalam memberdayakan ekonomi masyarakat yang diberi nama BPEK.
“Kami ingin BPEK sebagai sayap partai yang berkembang pesat,” katanya dikutip dari Antara.
Berdasarkan musyawarah mufakat DPC PDI Perjuangan Surabaya yang diberikan amanah sebagai ketua untuk mengembangkan sayap partai ini adalah Khusnul Khotimah, yang sehari-hari menjabat Ketua Komisi D DPRD Surabaya dan juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya.
Khusnul didampingi sejumlah Kader Banteng lain di antaranya Herman yang menjabat Wakil Kepala Koperasi dan Permodalan, Rusalle sebagai Wakil Kepala Bidang Pelaku Ekonoim dan Kemitraan, Siti Mariyam menjabat Wakil Kepala Bidang Pengembangan SDM.
Lalu ada Azizah Maha Putri menjabat Wakil Kepala Bidang UKM dan Kewirausahaan serta Virga Ajitiya sebagai Wakil Kepala Bidang Mobilisasi dan Pengembangan Jaringan.
Sedangkan posisi Sekretaris BPEK DPC PDI Perjuangan Surabaya dijabat Aprizaldi dengan wakilnya Ananda Putri. Sementara bendahara akan dijabat Donny Elianus AMD dan wakilnya Astri Dwijayanti.
Khusnul mengaku, siap menjalankan amanah yang baru saja diembankan kepada dirinya. Dia ingin membawa BPEK sebagai sayap partai yang mampu berkontribusi besar menyejahterakan masyarakat Surabaya melalui program-programnya.
Kepengurusan BPEK DPC PDI Perjuangan Surabaya telah dilantik dan disahkan oleh Ketua DPC DPI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono pada akhir Mei 2023 lalu.
Menurut Khusnul, pengurus BPEK yang dilantik merupakan orang-orang terpilih yang nantinya menambah semangat bergotong-royong dibidang kerakyatan. Mereka diharapkan bisa membantu perkembangan organisasi, karena telah memiliki pengalaman matang.
“Di pengurusan ini ada Mbak Azizah Maha Putri owner Bosgil, yang merupakan putri sulung politisi senior PDIP Pak Bambang DH dan Ibu Dyah Katarina. Mbak Azizah sudah malang melintang di dunia UMKM. Selain itu juga ada Pak Herman. Beliau pengusaha transportasi, dan Bu Pujiati yang pengusaha tempe yang sangat terkenal,” ujarnya.
Melalui BPEK ini, kata dia, Khusnul ingin mengusung gagasan dan pemikiran besar Bung Karno melalui konsep Trisaktinya yaitu mewujudkan kemandirian bangsa dibidang ekonomi, politik dan kebudayaan menuju kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
“Dengan BPEK ini, kami berharap mampu menjadi jembatan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, melalui peningkatan SDM serta membantu memberikan akses permodalan melalui BUMD Kota Surabaya yakni Surya Arta Utama,” kata Khusnul.
Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono meminta, seluruh pengurus BPEK untuk langsung tancap gas menyiapkan program-program yang bisa menyejahterakan warga. Sebab semangat dari sayap partai ini adalah melakukan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, melalui program implementasi sektor usaha kecil mikro.
“Saat pemulihan ekonomi setelah pandemi COVID-19, sektor perekonomian yang telah menyelamatkan dan jadi motor pertumbuhan ekonomi adalah usaha kecil mikro baik itu secara nasional maupun yang ada di Kota Surabaya,” kata Adi yang juga menjabat Ketua DPRD Kota Surabaya ini.
PDI Perjuangan dengan BPEK-nya, lanjut Adi, akan mengawal kebijakan-kebijakan Pemkot Surabaya agar selalu berpihak kepada usaha mikro atau ekonomi kerakyatan ini.
“BPEK mungkin bisa melakukan pelatihan-pelatihan teknis, membantu akses permodalan, melakukan pendampingan dan membantu pemasaran. Untuk pendampingan permodalan ini sangat penting, agar mereka tidak terjerat pada rentenir dan pinjol (pinjaman online),” katanya.
Usaha mikro ini, lanjut Adi, bukan hanya berbentuk usaha pastel, lemper, ote-ote dan lainnya. Namun juga usaha lain yang skalanya masih terbatas.
“Usaha ini bisa berbentuk penjahit, perajin batako, perajin paving atau tukang. Usaha ini juga masuk dalam usaha mikro yang membutuhkan pendampingan. BPEK hadir untuk membantu mereka,” ujarnya. (lm)