Diskusi LP2AD, RDF Rorotan Mulai Beroperasi Pada Alhir Juli.

Primaderma Skincare

Jakarta, Pelanginenws

Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta,  Firdaus Ali mengatakan Fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan yang sebelumnya diprotes warga karena menimbulkan bau, akan mulai beroperasi secara bertahap  pada tanggal 22 Juli dan akan beroperasi sepenuhnya pada September 2025.

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikan Firdaus Ali pada acara Forum Group Discussion (FGD) yang digelar Lembaga Pemantau Penympangan Aparatur Daerah (LP2AD) bertajuk “RDF Plant Tutup atau Dilanjutkan?”. Acara menghadirkan sejumlah nara sumber digelar di The Tavia Heritage Hotel, Jl Suprapto, Cempaka Putih, Kamis (10/7).

Firdaus optimistis bahwa keberadaan RDF Rorotan yang diprotes berbagai pihak bakal mendunia. Pemprov DKI Jakarta juga akan membangun 4 RDF lainnya di empat wilayah kota.

Firdaus mengatakan bahwa Jakarta saat ini sudah kategori darurat sampah, setiap hari ada sekitar 7.000 ton sampah yang diangkut ke TPA Bantar Gebang.

“Timbulan sampah di Jakarta sekitar 7.000 ton, dalam tiga hari bisa setinggi Candi Borobudur. Tumpukan sampah di Bantar Gebang saat ini sudah mencapai 56 juta ton,” ujar Firdaus.

Sementara Direktur LP2AD Victor Irianto Napitupulu mengatakan RDF Rorotan merupakan fasilitas strategis yang tidak boleh dibiarkan mangkrak. Proyek yang menelan anggaran hingga Rp1,28 triliun ini, menurut Victor, harus dioptimalkan dan menjadi model nasional dalam pengelolaan sampah berbasis teknologi.

“Jakarta menghasilkan lebih dari 7.000 ton sampah per hari, sementara TPST Bantar Gebang sudah dalam kondisi overload. RDF Rorotan hadir sebagai jawaban untuk mengurangi ketergantungan pada TPA konvensional,” ujar Victor.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, ahli, dan masyarakat dalam memastikan keberlanjutan operasional RDF. Untuk itu, FGD juga menghadirkan perwakilan warga dari Kelurahan Rorotan dan kawasan Jakarta Garden City (JGC) untuk menyuarakan langsung aspirasi mereka.

Victor menyebutkan bahwa masalah teknis dan sosial yang muncul dalam operasional RDF Rorotan harus dijadikan bahan evaluasi untuk pengembangan RDF di wilayah lain di Jakarta. 

“RDF ini sangat diperlukan. Ke depan, RDF Rorotan bisa dijadikan standar nasional bila berhasil dijalankan tanpa hambatan,” kata Victor.

Menurut Victor, persoalan yang terjadi terkait RDF Rorotan pasti ada solusi. Untuk itu, aspirasi warga perlu mendapatkan perhatian.

Lurah Rorotan Ahmad Fitroh mengatakan progres RDF  harus lanjut dengan catatan baunya  dihilangkan.

“Apalagi keberadaan RDF Rorotan bakal menyerap lapangan pekerjaan, kami usul agar pemuda Rorotan yang belum bekerja menjadi prioritasnya,” kata Lurah Ahmad.

Sedangkan Ketua RW 08 Achmad Fauzi yang mengatasnamakan warga menegaskan RDF Rorotan harus dilanjutkan karena banyak warganya yang menunggu bisa bekerja di tempat tersebut.

“Selama ini banyak warga kami yang bekerja sebagai buruh pabrik di Cikarang, Bekasi, dan lainnya tidak bertahan lama karena kontrak kerja habis. Dengan hadirnya RDF Rorotan diharapkan dapat menyerap lapangan kerja sekaligus mendorong peningkatan UMKM” ujar Achmad Fauzi (lm)

Primaderma Skincare

Pos terkait

Primaderma Skincare