Jakarta, Pelanginews
Komisi B DPRD DKI Jakarta bersama PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) menggelar rapat kerja membahas stok pangan dan stabilisasi harga beras di DKI Jakarta.
Rapat yang digelar di Ruang Rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta ini juga sekaligus untukmengevaluasi anggaran 2022 PT FSTJ.
Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Taufik Azhar mengatakan, rapat ini digelar untuk menjaga stabilitas harga beras dan mengatasi fluktuasi harga menjelang Ramadan.
Oleh karena itu, PT FSTJ diminta menjaga ketersediaan stok beras agar harga beras di Jakarta tetap terjaga dan tidak melebihi dari Rp 10 ribu.
“Kami minta tolong dikaji. Kalau Maret bisa terwujud panen, kami sangat bangga. Ini agar harga beras bisa dikendalikan dan stok terjaga,” katanya, Rabu (8/2) dikutip dari beritajakarta.id
Taufik menjelaskan, menjelang Ramadan, harga beras kemungkinan akan melambung tinggi. Pemprov DKI Jakarta diminta harus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi persoalan ini.
“Kami optimistis dengan gotong-royong harga beras bisa stabil,” ungkapnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Hasan Basri Umar mengapresiasi anggaran 2022 PT FSTJ yang mengalami keuntungan dari target Rp 40 juta menjadi Rp 57 juta.
Keuntungan ini diharapkan dapat terus bertambah dan lebih baik lagi. Pihaknya juga berharap ketersediaan stok beras yang di atas 35 ton ini dapat terus ditambah dan dijaga.
“Kenaikan harga beras ini jangan sampai seperti harga minyak. Saya berharap PT FSTJ terus berkoordinasi supaya menjelang puasa hingga Lebaran harga beras tetap stabil,” ucapnya.
Direktur Utama PT FSTJ, Pamrihadi Wiraryo, menjelaskan, saat ini stok beras di gudang dan di pasar cukup memenuhi kebutuhan saat Ramadan. Apalagi, saat puasa, tidak ada peningkatan permintaan yang signifikan dari pasar lantaran mayoritas masyarakat sedang berpuasa.
“Harga beras medium di DKI relatif terkendali di angka Rp10.175 per kemarin. Itu sudah turun Rp 200 dibanding dua minggu lalu Rp 10.375. Kalau kita simak di beberapa daerah, harganya sudah di atas Rp 12.000 sampai Rp13.000. Di Jakarta ini relatif terkendali,” tuturnya.
Ia menyebutkan, stok beras di Gudang Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) lebih dari 15.000 ton. Sementara stok di gudang milik PT FSTJ sebanyak 6.000 ton dan stok di Gudang Bulog sebanyak 40.000 ton.
“Jumlahnya akan semakin bertambah saat musim panen tiba di akhir Februari 2023 ini,” tandasnya. (lm)