Jakarta, Pelanginews
Atalanta berhasil menjadi juara Liga Europa setelah menghajar Bayer Leverkusen 3-0 di Stadion Aviva, Dublin, Irlandia, Kamis dinihari WIB, 23 Mei 2024,
Duel Atalanta dan Leverkusen berlsngdung sengit, saling serang pada menit awal sehingga membuat pertandingan berjalan menarik.
Serangan Atalanta yang bermula dari sepak pojok berbuah gol pada menit ke-12.
Bola dari Davide Zappacosta kemudian disikat Ademoola Lookman yang bergerak tanpa pengawalan berhasil menciptakan gol pertama buat Atalanta.
Setelah kebobolan Leverkusen melakukan serangan untuk menyamakan kedudukan namun selalu gagal. Tekanan yang dilakukan Atalanta membuat pemain Die Werkself tak leluasa. Pada menit ke-27 tekanan Atalanta membuat pemain Leverkusen kehilangan penguasaan bola. Lookman lagi-lagi bisa menciptakan ancaman dan melepaskan tembakan yang membuat skor berubah menjadi 2-0. ⁷Keunggulan dua gol Atalanta atas Leverkusen bertahan hingga turun minum.
Tertinggal dua gol, Xabi Alonso melakukan pergantian pemain. Dia memasukkan penyerang Victor Boniface di awal babak kedua, menggantikan gelandang Josip Stanisic.
Di kubu Atalanta, Gasperini melakukan penyegaran di barisan pertahanan. Dia memasukkan Giorgio Scalvini untuk menggantikan Sead Kolasinac begitu laga dilanjutkan. Berikutnya, gelandang Charles De Katelaere ditarik keluar dan dimasukkan Mario Pasalic menjelang sejam pertandingan.
Selepas 60 menit laga berjalan dan belum mampu membuat gol balasan, Leverkusen kembali melakukan pergantian pemain untuk menambah daya serang. Alonso memasukkan penyerang Adam Hlozek dan gelandang Robert Andrich, dan menarik Alejandro Grimaldo dan Exequiel Palacios.
Namun, upaya untuk bisa mencetak gol masih belum berhasil. Pada menit ke-75, mereka malah kembali kebobolan dari serangan balik. Lookman mencetak gol ketiganya.
Setelah kebobolan untuk kali ketiga, Leverkusen kembali melakukan pergantian pemain. Gelandang Nathan Tella dan penyerang Patrick Schick dimasukkan, menggantikan Jeremi Frimpong dan Florian Wirtz. Namun, upaya Alonso untuk mengubah keadaan tidak berhasil. Tim asuhannya tetap tak mampu mencetak satu pun gol di laga final ini.
Hasil ini sekaligus menyudahi rekor tak terkalahkan Bayer Leverkusen selama 51 pertandingan di semua kompetisi. Tim asuhan Alonso gagal meraih gelar kedua mereka di Liga Europa, setelah 1987-1988.
Sementara, bagi Atalanta, mereka mencatat sejarah baru dengan berhasil menyabet gelar Liga Europa untuk pertama kalinya. (pa)