Jakarta, Pelanginews
Gerakan perlawanan Palestina Hamas telah menyerahkan daftar 33 tahanan Israel yang akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel, termasuk 25 orang di antaranya masih hidup.
Kantor Berita Iran IRNA mengutip Reuters, Senin (27/1), menyebutkan seorang pejabat Hamas memastikan bahwa Israel telah menerima daftar tersebut.
Tel Aviv telah lama mencari informasi tentang nasib para tahanan Israel di Gaza sejak pecah perang 7 Oktober 2023 menyusul serangan lintas batas Hamas yang menewaskan 1.200 pemukim dan personel militer Israel.
Dalam operasi militer itu, para pejuang Hamas dilaporkan membawa 250 warga dan personel militer Israel ke Gaza.
Tahap awal gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari itu akan berlangsung selama enam minggu. Pada setiap Sabtu, Hamas akan menyerahkan beberapa tahanan Israel untuk dipertukarkan dengan pembebasan para tahanan Palestina yang jumlahnya jauh lebih banyak.
Sementara itu, keluarga para tahanan Israel mengingatjan agar tidak ada upaya apa pun dari kabinet Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu untuk mengganggu kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin, kubu keluarga tahanan mengatakan beberapa menteri Israel dan kalangan media tengah mencoba menggagalkan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas tersebut.
Pernyataan mereka itu muncul setelah mantan menteri sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir, mengatakan bahwa perjanjian dengan Hamas itu ilegal seraya memperingatkan bahwa perjanjian tersebut akan menjadi bencana bagi Israel.
Awal pekan ini, Ben Gvir, yang mengundurkan diri dari kabinet Netanyahu pada pekan lalu karena kesepakatan gencatan senjata itu, mengatakan kembalinya ribuan warga Palestina ke rumah-rumah mereka di Gaza utara adalah kemenangan bagi Hamas dan kegagalan bagi Israel.
“Ini bukanlah gambaran kemenangan total; ini adalah gambaran penyerahan total,” katanya, seraya mendesak Israel untuk melanjutkan perang di Gaza dilansir sari Antara.
Hamas menggambarkan kembalinya warga Palestina sebagai kemenangan signifikan bagi rakyat Palestina dan kegagalan bagi mereka yang mendorong rencana pengusiran untuk Gaza. (lm)