Jakarta, Pelanginews
Salah satu cara yang paling tepat untuk dapat meningkatkan ekonomi keluarga adalah dengan membangun ekonomi kerakyatan. Misalnya, membangun ketrampilan rakyat dengan melakukan berbagai pelatihan yang berbais kerakyatan, seperti pelatihan pertanian, pelatihan budidaya ternak, pelatihan pangan dan pelatihan lainnya.
Berbagai jenis pelatihan tersebut bermanfaat langsung kepada masyarakat dan hasilnya bisa meningkatkan ekonomi keluarga seperti wirausaha keluarga (home industry).
Untuk meningkatkan nilai ekonomi berbagai hasil pertanian dan home industry lainnya dibutuhkan ketrampilan khusus dan hal itu bisa didapatkan dengan mengikuti berbagai pelatihan ketrampilan.
Salah satu contohnya adalah mengolah hasil pertanian yaitu singkong yang ditanam masyarakat. Bila singkong langsung dijual begitu dipanen, harganya sangat murah, tetapi jika diolah terlebih dahulu misalnya menjadi kripik atau sejenisnya, nilai jualnya pasti jauh lebih tinggi. Kripik singkong juga nilai ekonominya lebih tinggi bisa dikemas dengan baik dan menarik sehingga menarik konsumen.
Bukan hanya itu, untuk menaikkan daya saing di pasaran, diperlukan ketrampilan untuk memasarkan dengan jaringan diberbagai daerah/kota. Apabila telah mampu melakukan hal tersebut maka akan dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
Program pelatihan ketrampilan masyarakat inilah yang gencar dilakukan BPEK (Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan) DPP PDI Perjuangan dan telah melatih ribuan masyarakat di Cario, Bogor, Jawa Barat dan berbagai tempat pelatihan lainnya. Perserta pelatihan berasal dari berbagai daerah termasuk Propinsi Riau yang saat ini disiapkan jadi instrktur pelatihan pangan untuk propinsi Riau,
Meski Propinsi Riau kaya dengan sumber dayaalam dan PAD (Pendapatan Asli Daerah) nya cukup tinggi, namun masih banyak warganya yang membutuhkan pelatihan ketrampilan seperti pelatihan pangan, pelatihan ketrampilan bengkel, pelatihan ketrampilan elektronik dan pelatihan lainnya
“Propinsi Riau termasuk salah satu daerah terkaya di Indonesia. Sebagai calon legislatif dari Propinsi Riau, langkah pertama yang akan dilakukan adalah dengan memotivasi warga untuk melakukan pembangunan ekonomi kerakyatan yaitu pembangunan ekonomi yang pro rakyat dan akan turut serta dalam pembangunan ekonomi rakyat” ujar Effendi.
“Saya juga akan mengajak para pakar ekonomi dan para pakar lainnya untuk dapat membangun ekonomi kerakyatan di Riau. Sebagai wujud peduli dan usaha saya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau.” tutur Effendi Sianipar, Ketua BPEK DPP Perjuangan yang juga caleg nomor urut 1 PDI Perjuangan dari Dapil Riau 1.
Mantan Ketua Umum DPD Gapensi DKI Jakarta yang juga sebagai pengusaha nasional itu mengatakan membangun home industri dengan memiliki kerampilan khusus akan sangat cepat dapat meningkatkan perekonomian keluarga.Untuk itu, tambahnya, haruslah diawali dengan pelatihan-pelatihan keterampilan rakyatguna mendapatkan keterampilan khusus untuk dapat mentransformasi pemahaman ke teknologi yang ada sekarang ini guna meningkatkan perekonomian rakyat.
“Yang pasti, pembangunan ekonomi rakyat harus diperjuangkan karena selain mampu menopang dan meningkatkan perekonomian keluarga, juga tahan menghadapi krisis ekonomi,” tutur Effendi Sianipar, suami dari Dra Linda Pangaribuan.
Effendi Sianipar memiliki empat anak (dua laki dan dua perempuan). Anak pertamanya, Eveline br Sianipa.SH lulusan Universitas Trisakti DKI Jakarta dan telah menikah dengan Raymon Hutabarat ST yang kini bekerja di Kejaksaan Jakarta Barat. Anak kedua, Katherina br Sianipar. SE lulusan dari Universitas Atma Jaya DKI Jakarta dan telah bekerja disebuah perusahaan swasta di DKI Jakarta. Anak ketiga, Edwin Sianipar masih kuliah di Universitas Padjadjaran Bandung (UNPAD Bandung) dan si bungsu anak keempat, Batara masih duduk di bangku SMA.
Dalam organisasi, selain di Gapensi, Effendi Sianipar juga pernah Wakil ketua Kadin Jaya, Wakil Ketua LPKJ Nasional, Wakil Ketua Umum DPD Akaindo DKI Jakarta, Sekjen DPP Aspanji dan juga aktivis GMNI dan saat ini menjabat sebagai Ketua BPEK DPP PDI Perjuangan. (lodewyk manik)