Jakarta, Pelanginews
Peran utama Inspektorat Utama (Itama) adalah sebagai pemberi peringatan dini bagi pemimpin dan pelaksana Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan melakukan identifikasi awal, menyusun kategori dan mitigasinya, termasuk risiko reputasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua BPK Isma Yatun, saat memberikan pengarahan pada kegiatan rapat koordinasi pengawasan (rakorwas) Itama tahun 2023 yang diselenggarakan tiga hari dari tanggal 13 s.d 15 Desember, dengan tema “Itama Hadir dalam Pemulihan Reputasi” di auditorium kantor pusat BPK, Jakarta, Jumat (15/12).
Ketua BPK mengapresiasi Itama yang secara rutin menyelenggarakan kegiatan ini, sebagai wadah evaluasi kinerja tahunan Itama sekaligus merencanakan kegiatan pengawasan di tahun mendatang.
“Tentunya, kegiatan ini akan memiliki dampak lebih signifikan, apabila program yang direncanakan pada rakorwas tahun lalu telah terlaksana dengan baik,” ujar Ketua BPK dilansir dari laman BPK.
Ketua BPK mengungkapkan bahwa BPK sedang menghadapi ujian yang sangat berat, yakni krisis reputasi, dengan beberapa isu yang melibatkan oknum BPK.
Berbagai pelanggaran etik oleh para oknum BPK, secara langsung maupun tidak langsung, berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan BPK.
“Untuk itu, BPK harus segera mengambil langkah-langkah nyata dalam merestorasi kepercayaan dan reputasi para stakeholders, baik internal maupun eksternal, pada institusi yang kita banggakan ini. Karena, dampak dari krisis reputasi ini sangatlah luas, kompleks, dan terkadang unpredictable,” jelasnya.
Ketua BPK berharap, agar tema rakorwas tahun ini, dapat diimplementasikan secara riil dan optimal, sebab Itama merupakan pilar yang krusial dalam proses recovery ini.
Sebelumnya pada pembukaan, Rabu (13/12), Wakil Ketua BPK Hendra Susanto, menyampaikan bahwa sebagai organisasi dengan paradigma outward looking management, Itama harus secara berkelanjutan menjadi mitra strategis bagi pimpinan dan manajemen BPK untuk menjaga nilai-nilai BPK serta mendukung pencapaian tujuan organisasi BPK. Oleh karena itu, manajemen Itama harus memiliki gambaran yang jelas terkait kontribusi dari tupoksinya terhadap pemulihan reputasi dan peningkatan posisi strategis BPK.
“Menjaga nilai-nilai dasar BPK merupakan hal besar yang harus dilaksanakan oleh seluruh insan BPK, dan Itama memiliki posisi yang sangat penting dalam proses tersebut,” ujar Wakil Ketua BPK.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Inspektur Utama BPK I Nyoman Wara, Staf Ahli Bidang Keuangan Pemerintah Daerah Dadang Ahmad Rifa’i, Staf Ahli Bidang Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Edward Ganda Hasiholan Simanjuntak, serta para pejabat struktural maupun fungsional di lingkungan Itama. (lm)