Jakarta, Pelanginews
Sidang kasus kematian Dante akan kembali dilanjutkan minggu ini di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan agenda pembacaan pledoi dari pihak terdakwa Yudha Arfandi. Sebelumnya JPU menuntut Yudha Arfandi dengan pidana mati.
Budi Akhmad, ayah Yudha Arfandi buka suara terkait sidang anaknya. Sebelum angkat bicara Budi mengucapkan dukacita atas meninggalnya Dante.
“Sekali lagi saya ucapkan turut berdukacita atas meninggalnya Dante” ujar Budi Akhmad kepada wartawan
Budi mengatakan memang selama ini dia diam dan menyuruh seluruh keluarganya diam.
“Kalau ada yang lolos itu biasalah manusia
Tetapi perintah saya kepada keluarga saya, semua diam seribu bahasa. Selama ini keluarga saya dihujat, dikatai anak saya pembunuh” ujarnya.
Dia menambahkan, dia diam karena tidak mau mendahului Tuhan dan majelis hakim. Dia mau fakta-fata persidangan terbuka dulu, bagaimana tuntutannya, bagaimana putusannya.
“Jadi selama ini saya diam karena tidak mau mendahului yang Maha Kuasa dan majelis hakim yang mengadili perkara anak saya” imbuhnya.
Bantah Arogan
Terkait adanya tudingan yang menyebut keluarganya arogan, Budi Akhmad dengan tegas membantahnya.
“Apa arogan itu, kita harus lihat siapa yang mengatakannya, apa yang dimaksud dengan arogan itu. Saya tidak arogan kok, saya tidak langsung perintahkan kepada keluarga saya untuk menyerang keluarga Tamara. Saya diam saja, kok dibilang arogan” ujar Budi.
Menurutnya masalah ada kejadian di pengadilan baru-baru ini, itu setelah sidang, saya ingat betul itu.
“Setelah sidang ahli forensik, itu Tamara tidak ada, Angger Dimas tidak datang, sebagaian JPU tidak hadir. Yang arogan itu ketika sidang ahli forensik selesai , tim PH saya diwawancara, anak saya berdiri disampingnya, ikut ditanya. Nah saya melihat Angger Dimas itu datang pertama, pakai mobil. Angger Dimas itu tiba-tiba turun dari mobil sambil bertepuk tangan dan mengatakan “Hebat ya” anak saya mati loh. Itu kata Angger Dimas, tetapi itu tidak ada di berita, yang diberitakan tentang anak saya begini-begini” ujar Budi.
Budi menambahkan, Angger Dimas tidak berada dalam sidang. Dia datang setelah sidang selesai. Dia datang dengan juru kamera, seperti orang menyunting sinetron film, dia langsung syuting.
“Sampai-sampai saat itu, kakak saya mengingatkan kepada oarang tua Angger Dimas ” Sudahlah , kita sudah tua-tua, ngak usah ribu-ribut:”. Eh saudara saya malah dibilang sama orang tuanya ‘Monyong lu” etikanya dimana itu. Tidak ada kontak fisik itu seperti diucapkan Angger Dimas, bohong itu. Tetapi sekali lagi saya menahan diri, menahan seluruh keluarga saya, jangan sampai terpancing. Saya diam karena saya tidak akan mendahului Tuhan” pungkasnya (lm)