Jakarta, Pelanginews
Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik Tahun 2023 akan diselenggarakan 20 – 26 Juni 2023 di Stadion Atletik Sriwedari Surakarta, Jawa Tengah. Kejurnas ini sebagai bagian dari Babak Kualifikasi menuju PON XXI/2024 di Aceh – Sumut.
Dalam Kejurnas yang memperlombakan tiga kategori usia, yakni U-18, U-20, dan Senior, kontingen DKI Jakarta berkekuatan 146 personil terdiri dari 29 atlet U-18, 21 atlet, U-20, serta 46 atlet senior dengan didampingi oleh 42 pelatih dan 9 official.
Ketua Umum Pengprov PASI DKI Jakarta, Mustara menyampaikan kontingen atletik saat ini menjadi kontingen terbanyak sepanjang sejarah keikutsertaan DKI Jakarta pada Kejurnas.
“Ini menjadi bukti bahwa pembinaan yang selama ini dilakukan secara berjenjang dan berkelanjutan, dengan kompetisi yang berjalan baik menghasilkan lapisan-lapisan atlet yang selanjutnya akan membawa nama DKI Jakarta berjaya di tingkat nasional dan sebagai kontribusi atlet ke tingkat nasional,” jelas Mustara di Jakarta, Jumat (16/6).
Atlet-atlet yang tergabung dalam kontingen DKI Jakarta berasal Pelatda lapis 1 dan lapis 2, PPLM, PPOP, serta perwakilan Klub yang berada dalam naungan Pengprov PASI DKI Jakarta.
“Kontingen DKI telah siap untuk mendapatkan tempat di PON XXI/2024 yang akan datang,” kata Mustara.
Sementara itu dalam pelepasan Kontingen Atletik DKI, Ketua Umum KONI DKI Jakarta Hidayat Humaid menyampaikan bahwa Atletik menjadi cabang olahraga yang memiliki nomor perlombaan yang banyak, oleh karena itu berbanding lurus dengan jumlah atlet yang akan turun pada Kejurnas tahun 2023 kali ini.
“DKI sebagai barometer olahraga di Indonesia atlet-atlet harus asik pada saat bertanding serta asik juga untuk kontingen lainnya, berkompetisi dengan baik dengan tetap menjunjung tinggi sportivitas,” kata Hidayat.
Dalam kesempatan itu, Hidayat juga menyampaikan kebijakan KONI DKI dalam rangka memberangkatkan atlet ke PON 2024, dimana meskipun sudah lolos limit PON bukan berarti atlet langsung bisa mengikuti PON, kebijakan KONI DKI harus masuk dalam ranking 4 nasional.
“Ini jangan menjadi beban para atlet dan pelatih, namun harus jadi motivasi untuk dapat meningkatkan prestasi,” pungkas Hidayat. (lm)
