Bogor, Pelanginews
Seorang korban dalam bencana tanah longsor di Kampung Caringin, Desa Tugu Utara, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ditemukan sudah tewas dalam reruntuhan longsor di rumahnya.
Korban bernama Piyah berusia 60 tahun itu meninggal dunia tertimbun di dalam rumahnya yang ambruk tertimpa tanah longsor, Jumat petang.
“Korban sudah ditemukan di dalam rumahnya dalam kondisi meninggal dunia,” kata Kepala Seksi Logistik BPDB Kabupaten Bogor, Budi Aksomo.
Budi mengatakan, proses pencarian korban berlangsung cepat dilakukan oleh warga dan sejumlah Tim SAR yang sudah tiba di lokasi kejadian.
Korban berhasil ditemukan tertimbun di dalam rumahnya yang hancur diterjang longsor dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 18.28 WIB.
Peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, merusak tiga unit rumah milik warga di Kampung Caringin RT 02/RW 04 Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua.
Menurut informasi saat kejadian longsor terjadi korban yang sudah berusia lanjut sedang tertidur di dalam rumahnya.
Korban tidak sempat menyelamatkan diri saat longsor terjadi. Korban tertimbun puing-puing bangunan rumah yang rusak diterjang longsor.
Longsor yang terjadi merusak rumah korban hingga hancur, selain itu dua rumah lainnya juga tercatat rusak akibat longsor.
Pencarian korban melibatkan warga dan anggota tim SAR, meski hujan masih terus turun, upaya pencarian membuahkan hasil hingga akhirnya jasat korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara itu, untuk keluarga korban yang selamat untuk sementara dievakuasi ke tempat yang lebih aman, begitu juga kepala keluarga di dua rumah lainnya.
BPBD Kabupaten Bogor juga sudah menurunkan bantuan berupa tanggap darurat seperti selimut, terpal dan makanan bagi korban longsor.
Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menghimbau warga untuk mewaspadai terjadinya bencana seperti longsor.
Budi mengatakan, Kabupaten Bogor termasuk wilayah rawan bencana longsor, terdapat 22 titik rawan longsor yang tersebar di 40 kecamatan.
“Tingkatkan kewaspadaan, terutama tinggal di pinggiran tebing maupun jurang dan bantaran sungai. Musim penghujan situasi rawan bencana,” kata Budi.(ant)