Tapanuli Utara, Pelanginews
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla Unit I berkapasitas 1×110 megawatt di Silangkitang, Sumatera Utara, Jumat.
PLTP Sarulla Unit I, baru beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 18 Maret lalu.
“Selamat sudah COD 18 Maret lalu. Pemerintah selalu berkomitmen untuk memiliki energy mix sampai 23 persen dari total energi pembangkit listrik pada 2025,” katanya dalam kunjungan ke PLTP Sarulla di Sumatera Utara, Jumat.
Selain Unit I di Silangkitang, dua unit lain PLTP Sarulla berada di Namora I Langit, Sumatera Utara dengan kapasitas 2×110 MW.
Proyek tersebut berada dalam Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Sibual-buali di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Wilayah kerja tersebut dikembangkan melalui skema kontrak operasi bersama (KOB)/Joint Operation Contract (JOC) antara PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan Sarulla Operation Limited (SOL).
SOL sendiri merupakan konsorsium yang terdiri dari PT Medco Power Indonesia, Itochu Corporation, Kyushu Electric Power Co. Inc dan Ormat International Inc.
Berdasarkan amandemen kontrak operasi bersama antara SOL dengan PGE, serta amandemen Energy Sales Contract antara PLN dan SOL pada 4 April 2013, harga listrik pada perjanjian jual beli listrik (PJBL) PLTP Sarulla sebesar 6,79 sen dolar AS per kWh.
Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro mengatakan PLTP Sarulla Unit II ditargetkan bisa COD pada September mendatang. Sementara Unit III diharapkan bisa COD Mei 2018.
“Saya ingin sampaikan bahagia saya. Buat Medco, ini 110 MW pertama. Kami ingin serius menggarap geothermal. Kami harap 110 MW yang kedua bisa COD September dan yang ketiga sebelum Lebaran tahun depan,” katanya.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto, Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu, Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Amir Rosidin serta Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi ESDM Rida Mulyana. (ant/amb)