Jakarta, Pelanginews
Fasilitas pengolahan sampah modern RDF Plant Jakarta siap beroperasi. Sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan sampah di Jakarta, RDF Plant mampu mengolah sampah hingga 2.500 ton/per hari. Selain itu, RDF Plant juga sudah didukung dengan teknologi mutakhir untuk memastikan proses pengolahan sampah berjalan sesuai standar dan ramah lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, RDF Plant berperan penting dalam mengurangi ketergantungan pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif.
“Fasilitas ini telah dilengkapi dengan sistem pengendalian bau yang canggih, termasuk deodorizer dengan teknologi ozonisasi dan UV sterilization yang mampu menetralkan bau, seperti amonia dan hidrogen sulfida melalui proses oksidasi. Selain itu, filter karbon aktif juga digunakan untuk menyerap partikel bau yang tersisa,” ungkap Asep, Selasa (13/2).
Selain sistem deodorizer, lanjut Asep, RDF Plant juga dilengkapi dengan teknologi cyclone dan wet scrubber untuk menyaring udara atau asap dari hasil pembakaran sebelum dilepaskan ke lingkungan. Kedua teknologi ini memastikan udara yang keluar dari fasilitas sudah dinetralkan, sehingga tidak menimbulkan bau dan emisi yang membahayakan lingkungan.
“Untuk menjaga kebersihan dan memastikan RDF Plant Jakarta beroperasi sesuai standar tinggi, fasilitas ini juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dilengkapi tangki ekualisasi, tangki koagulasi, flokulasi dan sedimentasi, serta kolam anaerobik dan tangki filtrasi pasir. agar air limbah hasil operasional dapat digunakan kembali untuk pencucian truk dan penyiraman tanaman di sekitar fasilitas,” imbuh Asep.
Ia menambahkan, sebagai upaya menjaga kualitas udara RDF Plant dilengkapi dengan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) Mobile yang mampu memantau kualitas udara secara real-time dengan berbagai parameter, seperti PM 2.5, PM 10, CO, NO2, ozon, dan SO2.
“Area sekitar fasilitas juga dibersihkan secara rutin menggunakan road sweeper dengan cairan karbol atau cairan penghilang bau untuk memastikan lingkungan selalu higienis. Selain itu, kami juga menyediakan fasilitas pencucian truk agar kendaraan dalam kondisi bersih sebelum kembali ke pangkalan,” tambahnya.
Asep menekankan, RDF Plant Jakarta telah dirancang untuk memastikan operasionalnya berjalan secara optimal dengan meminimalkan dampak terhadap masyarakat sekitar.
“Kami telah menerapkan standar tinggi dalam setiap aspek operasional RDF Plant ini, mulai dari penerapan teknologi pengendalian emisi hingga prosedur kebersihan yang ketat. Hal ini bertujuan agar RDF Plant tidak hanya menjadi solusi pengelolaan sampah, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi masyarakat di sekitarnya,” jelasnya.
Dengan penggunaan teknologi canggih ini, RDF Plant Jakarta tidak hanya menjadi fasilitas terbesar di dunia, tetapi juga menjadi role model dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Selain membantu mengurangi dampak lingkungan, RDF Plant ini mampu menghasilkan bahan bakar alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh industri semen dan pembangkit listrik. Ia menekankan, keberhasilan RDF Plant Jakarta sangat bergantung pada kolaborasi dan komitmen berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, industri, dan masyarakat.
“Kami berharap ada sinergi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan RDF Plant ini. Jika model ini berhasil diterapkan secara luas, maka pengelolaan sampah di Indonesia bisa semakin maju dan tidak lagi bergantung pada sistem pembuangan konvensional,” pungkasnya.
Pada pra-commissioning akhir pekan lalu, sempat terjadi kebocoran bau yang dirasakan oleh warga sekitar. Project Manager Pembangunan RDF Plant Jakarta KSO Wika-Jaya Konstruksi Angga Bagus, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Pihaknya menuturkan, insiden ini terjadi akibat proses pengaturan (set up) unit Advanced Oxidation Process (AOP) pada deodorizer yang saat itu belum beroperasi penuh. Saat ini, seluruh sistem telah berjalan sempurna dan siap beroperasi secara optimal.
“Ke depan, kami memastikan bahwa kejadian ini tidak akan terulang. Seluruh sistem pengendalian bau kini sudah disempurnakan dan siap beroperasi optimal untuk memastikan RDF Plant berjalan tanpa dampak negatif bagi masyarakat sekitar,” tegas Angga. (lm)