Jakarta, Pelanginews
Vladimir Putin telah mendukung evakuasi warga sipil dari beberapa bagian wilayah Kherson, ketika pasukan Ukraina bergerak maju di selatan mendekati kota utama.
Sinyal dari presiden Rusia adalah tanda terbaru mundurnya pasukan Kremlin di salah satu daerah yang paling diperebutkan di Ukraina .
Itu terjadi setelah otoritas yang ditempatkan Rusia di kota Kherson memerintahkan evakuasi penduduk bulan lalu .
Pasukan Moskow saat ini merencanakan penarikan terkendali di barat laut wilayah Kherson, kemungkinan dalam upaya untuk menghindari dialihkan saat pertempuran berlanjut.
Situasi yang memburuk bagi pasukan Rusia menimbulkan pertanyaan tentang apakah militer Ukraina dapat mengamankan kemenangan besar lainnya sebelum awal musim dingin.
Oleh, komandan unit infanteri mekanis Ukraina yang menggali parit di sebelah barat Kherson, yakin musuh Rusia-nya akan terpaksa meninggalkan kota pelabuhan strategis itu dengan memburuknya cuaca, kemacetan logistik, dan ancaman pengepungan.
Tapi baik dia maupun anak buahnya tidak berpikir Rusia akan pergi dengan cepat atau diam-diam dan mereka juga tidak berniat untuk membiarkan mereka, katanya kepada kantor berita Reuters.
“Mereka akan terus berjuang. Mereka akan mempertahankan posisi mereka selama mereka memiliki kemampuan untuk melakukannya,” kata Oleh, 26, seorang mayor yang berjuang keras yang telah naik pangkat sejak mendaftar sebagai remaja 10 tahun lalu.
“Ini akan menjadi pertarungan yang sulit.”
Kherson adalah satu-satunya kota besar yang direbut oleh pasukan Rusia setelah invasinya pada bulan Februari dan akan menjadi hadiah besar bagi pasukan pertahanan untuk direbut kembali.
Bagi Presiden Putin, itu akan menjadi kemunduran lain menyusul serangkaian kekalahan medan perang yang signifikan sejak pertengahan Agustus.
Kontrol Kherson dan tepi barat Sungai Dnipro akan memberi pasukan Ukraina batu loncatan untuk merebut jembatan di sisi timur untuk maju ke Krimea, kata para ahli.
Sementara itu, Iran untuk pertama kalinya mengakui mengirim drone “kamikaze” Shahed-136 yang diklaim Ukraina telah digunakan dalam perang.
Hossein Amirabdollahian, menteri luar negeri negara itu, telah mengakui untuk pertama kalinya bahwa negaranya memasok Rusia dengan drone ini.
Namun, dia bersikeras bahwa transfer itu dilakukan sebelum perang Moskow di Ukraina.
(SkyNews/lm)