Jakarta, Pelanginews
Wakil Walikota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, memimpin rapat koordinasi terkait penilaian kampung bersih, di Ruang Rapat III, Kantor Walikota Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023).
Wakil Walikota mengatakan, sebanyak 10 RW dari 10 Kelurahan di Jakarta Timur telah dinilai bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dalam rangka menyambut HUT Jakarta ke-496 dan HUT Warta Kota ke-24. Kegiatan ini terselenggara hasil kerjasama antar Pemerintah Kota Jakarta Timur dengan Warta Kota yang pertama kalinya digelar di Jakarta Timur.
Penilaian kampung bersih memiliki beberapa indikator, di antaranya kebersihan lingkungan, keaktifan bank sampah, keaktifan pengumpulan sampah, keaktifan pengelolaan sampah residu, dan konsisten pengangkutan sampah. Keaktifan warga kerja bakti, pengelolaan tanaman pangan dan tanaman obat, keberfungsian biopori, konsistensi kader pemantau jentik (Jumantik), dan mitigasi perubahan iklim juga masuk kategori penilaian.
Indikator itu kemudian diterapkan dalam beberapa kategori kampung bersih, yakni kategori I wilayah kampung tertata (sudah berjalan kurang lebih 5 tahun), kategori II wilayah kampung menengah (sudah berjalan kurang lebih 3 tahun), dan kategori III wilayah kampung pemula (sudah berjalan kurang lebih 6 bulan).
“Mudah-mudahan hasil dari penilaian ini yang terbaik 1, 2, dan 3 pada kategori pertama, kedua, dan ketiga itu semuanya sudah terwakili sekian ratus RW yang ada di Jakarta Timur, dan menjadi contoh baik dari Kota dan Kabupaten DKI Jakarta. Pengumumannya tunggu tanggal mainnya, coming soon, nanti kita umumkan di tanggal 25 Juni, ini kita siapkan untuk pemberian apresiasi RW pemenang,” ungkap Wakil Walikota.
Sementara itu, Vincentius Adhi, selaku Marketing Komunikasi Warta Kota, menyampaikan, Jakarta Timur menjadi yang pertama bagi Warta Kota dalam penilaian kampung bersih. Alasannya, karena berdasarkan prestasi yang diraih Jakarta Timur terkait dengan kebersihan kota, yakni penghargaan Adipura Kota Metropolitan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada 2022.
“Kenapa kita akhirnya memilih Jakarta Timur, karena sudah mendapatkan beberapa piala penghargaan soal kebersihan, itu yang menimbulkan untuk menunjukan Jakarta Timur sebagai pionir dari beberapa wilayah Jakarta lainnya. Kita tujuannya bukan untuk memperlihatkan Jakarta Timurnya saja, tapi kita ingin Jakarta Timur menjadi contoh dari beberapa wilayah yang ada di Jakarta,” ujarnya (dm)