Kabupaten Bekasi, Pelanginews
Pemerintah Kabupaten Bekasi menurunkan tim dari Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) dan Dinas Pertanian untuk mengatasi ratusan hektar lahan pertanian yang terancam kekeringan di wilayah Kecamatan Sukatani.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan usai menghadiri Rembuk Utama Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan Pengukuhan Pengurus KTNA Kecamatan se-Kabupaten Bekasi, di Aula Babinsa, Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, Sukamahi, Cikarang Pusat, pada Senin (06/08/2024).
“Ya, saya sudah turunkan tim dari SDA untuk survei, mengecek kebutuhan anggarannya, perbaikannya seperti apa, karena belum tersedia anggarannya, untuk irigasi tersier dan sekunder itu baru tahun depan, tapi karena ini keadaan mendesak, kita akan turunkan anggaran BTT (Belanja Tak Terduga),” ujarnya.
Dani menegaskan, kekeringan lahan pertanian harus disikapi dan ditindaklanjuti dengan cepat. Karena puso pertanian menjadi bencana bagi petani dan masyarakat.
“Jumlah 700 hektar bukan angka yang sedikit. Jadi saya beranikan diri, sesuai dengan tagline berani, untuk menurunkan anggaran BTT,” tandasnya.
Dani Ramdan menyampaikan, selama ditugaskan di Kabupaten Bekasi dirinya telah memahami ada beberapa hal di sektor pertanian yang terus dioptimalkan. Seperti kebutuhan air, pupuk, sarana industri hingga kebutuhan pemasaran.
Karena kebanyakan pertanian di Kabupaten Bekasi membutuhkan air, Pemerintah Kabupaten Bekasi terus mengoptimalkan dalam menjaga pasokan air pertanian.
“Memang tantangannya lebih sulit, tetapi kalau ada kemauan kita untuk berupaya, saya yakin akan ada jalan,” ungkapnya usai menghadiri acara.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdillah Majid menyampaikan dalam pengukuhan KTNA Kecamatan ini, Dinas Pertanian terus mendorong agar lebih optimal menyerap aspirasi para petani dari berbagai wilayah. Khususnya mengenai kekeringan maupun hama yang terus ditanggulangi.
“Salah satunya melalui inovasi dengan Robuha, yaitu Rumah Burung Hantu untuk menanggulangi hama,” ucapnya.
Mengenai kekeringan yang terjadi di Kecamatan Sukatani, Dinas Pertanian bekerjasama dengan DSDABMBK berupaya menanggulangi dampaknya.
Abdillah juga mendorong KTNA ke depannya bisa membantu memonitoring bagaimana petani tidak kekurangan pupuk.
“Seperti kekurangan pupuk, kekurangan bibit dan kekeringan yang terjadi sekarang ini,” tandasnya (***/lm)