Jakarta. Pelanginews
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato kepada warga Israel dalam pesan pra-rekaman pada hari Sabtu, tak lama setelah hari Sabat berakhir.
Video itu muncul saat AS dan Iran melakukan putaran kedua perundingan nuklir langsung dan Hamas menerbitkan video tanda kehidupan ketiga dari sandera Israel Elkana Bohbot.
“Saya tidak akan menyerah kepada para pembunuh. Penyerahan diri seperti itu akan membahayakan Anda , masyarakat. Jika kita menyerah kepada tuntutan mereka, semua pencapaian luar biasa yang telah kita raih akan hilang,” kata Netanyahu dikutip dari The Jerusalem Post.
Hamas sekali lagi menolak usulan untuk membebaskan separuh sandera yang masih hidup dan banyak tentara yang gugur. Hamas menolak usulan tersebut dan menuntut diakhirinya perang. Jika kita menerima tuntutan Hamas, itu berarti Israel dapat dipaksa untuk menyerah,” lanjutnya.
Perdana Menteri menegaskan kembali bahwa kapitulasi seperti itu akan “membahayakan negara dan membahayakan Anda.”
Netanyahu juga menekankan bahwa seruan dari pihak oposisi dan warga Israel yang memprotes agar pemerintah setuju untuk memulangkan semua sandera – dan baru kemudian, setelah mereka dipulangkan, kembali memerangi Hamas jika mereka terus menimbulkan ancaman – adalah tidak realistis.
Ia mengatakan bahwa meskipun Hamas kejam dan biadab, mereka tidak bodoh dan tidak akan menyetujui skenario seperti itu. Selain itu, masyarakat internasional tidak akan mengizinkannya, dan mereka yang mendukung taktik semacam itu tidak memahami cara kerja hubungan internasional.
“Jika kita menyerah pada perintah Hamas sekarang, semua pencapaian besar perang, yang kita raih dengan jasa para prajurit kita dan para pahlawan kita yang gugur dan terluka, semua pencapaian ini akan lenyap. Sebagai perdana menteri Anda, saya tidak akan menyerah kepada para pembunuh yang melakukan pembantaian terburuk terhadap orang-orang Yahudi sejak Holocaust. Menyerah seperti ini akan membahayakan negara dan membahayakan Anda.”
Pembicaraan senjata nuklir Iran
Video itu muncul saat AS dan Iran mengadakan putaran perundingan nuklir lainnya.
Perdana Menteri bersikeras bahwa ia tetap berkomitmen penuh untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Ia juga menyerang mereka yang mengkritiknya baru-baru ini karena gagal mengambil tindakan militer terhadap fasilitas nuklir Iran, dengan mengklaim bahwa para pengkritik yang sama menentang tindakan yang diambilnya terhadap Iran di masa lalu.
“Mendengarkan kritik dari mereka yang menentang tindakan yang saya ambil untuk merusak dan menunda program nuklir Iran di masa lalu, tindakan yang jika tidak dilakukan, Iran akan memiliki senjata nuklir 10 tahun yang lalu,” kata Netanyahu.
Kritik tersebut muncul menyusul laporan bahwa Presiden AS Donald Trump baru-baru ini memblokir serangan yang diusulkan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran. (lm)