Jakarta, Pelanginews
Presiden Tinju Amatir International (IBA), Umar Nazarovich Kremlev menaruh perhatian besar pada perkembangan tinju di Indonesia.
Menurutnya, Indonesia salah satu negara yang memiliki banyak petinju di kawasan Asia Tenggara, dan memiliki prestasi yang cukup disegani di kawasan itu.
Itu diungkapkan Umar Nazarovich Kremlev ketika menyambangi Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari di Gedung Sekretariat KOI di Jakarta, Kamis (23/2).
Kedatangan Presiden IBA beserta rombongan didampingi Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina), Komaruddin Simanjuntak dan Manajer Tinju SEA Games Kamboja 2023, Hengky Silatang dan wasit tinju international asal Indonesia, Boy Pohan.
Dalam kesempatan itu, pria yang akrab disapa Umar Kremlev itu memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk menggelar Kejuaraan Dunia Tinju Amatir.
“Indonesia memiliki perkembangan yang cukup maju dalam pembinaan tinju amatir di kawasan Asia Tenggara. Kami berharap agar Indonesia untuk menggelar event tinju berskala dunia,” paparnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, pihaknya menyambut baik rencana IBA untuk menggelar kejuaraan tinju tingkat dunia di Indonesia.
“Tadi kami sudah melakukan perbincangan dengan Umar Kremlev jika tak ada aral melintang Indonesia akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Tinju Amatir di 2025 mendatang,” ungkapnya.
Raja Sapta Oktohari juga mengatakan, kedatangan Preaiden IBA merupakan langkah awal yang baik untuk lebih membangkitkan lagi prestasi tinju di tanah air.
“Tinggal kesempatan ini dimanfaatkan oleh Pertina untuk lebih bersemangat lagi membangkitkan kembali prestasi tinju amatir di Indonesia,” tandasnya lagi.
Terpisah, Ketua Umum Pertina, Komaruddin Simanjuntak mengatakan Indonesia siap untuk menggelar event tingkat dunia itu. Pasalnya, dengan digelarnya kejuaraan dunia di Indonesia akan menimbulkan dampak positif dari segi prestasi.
“Untuk prestasi, ini akan menggugah wemangat para petinju di tanah air untuk lebih meningkatkan lagi prestasi mereka.Karena jujur saja, event tinju amatir berskala international di Indonesia sangat langka. Para petinju Indonesia bisa merasakan atmosfir bertanding dengan para petinju dari negara adi daya tinju,” katanya. (lm)