Jakarta, Pelanginews
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan khusus dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (3/11) sore, atau sehari menjelang rencana aksi demontrasi yang akan dilakukan sejumlah elemen masyarakat pada Jumat (4/11) besok.
Presiden Jokowi mengaku pertemuannya dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dilakukan sambil mencari ‘angin’ di saat udara bagus itu membicarakan banyak persoalan, baik persoalan-persoalan pemerintah, negara, maupun rakyat. Termasuk juga membicarakan rencana aksi demontrasi oleh sejumlah elemen masyarakat pada Jumat (4/11) besok.
Saat ditanya wartawan mengenai posisinya pada saat sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi demonstrasi tanggal 4 November besok, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, dirinya tetap berkantor seperti biasa. “Presiden di sini saya di sebelah, tidak akan tinggalkan tempat,” tegasnya.
Hal yang sama ditegaskan oleh Presiden Jokowi, bahwa dirinya bisa saja menemui perwakilan para pendemo yang melakukan aksinya di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta. “Ya bisa, yang pasti saya ada di Jakarta,” ujarnya.
Presiden juga meminta masyarakat melakukan aktivitasnya seperti biasa. “Bekerja seperti biasa, sekolah seperti biasanya,” tuturnya.
Sama-sama Hormati
Wakil Presiden Jusuf Kalla menambahkan, Indonesia menganut demokrasi baik. Karena itu, soal unjuk rasa merupakan hal biasa. “Di Istana tiada hari tanpa unjuk rasa, bedanya mungkin hanya jumlahnya. Tapi saya yakin, besok dilaksanakan hari Jumat, hari yang mulia. Masyarakat harus memaklumi hari ibadah,” tuturnya.
Kalau soal menyampaikan sikap, Wapres menegaskan, pemerintah pasti mendengarkan. Tetapi ia meminta agar hari Jumat tetap dihormati.
“Kita bicara bagaimana jumatan disni, abis salat kita berdoa. Kalau disampaikan baik, pemerintah pasti mendengarkan,” tegas Wapres.
Kalau yang dipermasalahkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Wapres menegaskan, sudah diperiksa. Kapolri juga janji akan memeriksa Ahok terkait ucapannya dalam sebuah acara di Kepulauan Seribu yang dianggap sejumlah elemen masyarakat sebagai menistakan agama.
“Kita jalankan demonstrasi yang baik, semua ini bangsa dan masyarakat. Kita sama sama hormati,” pesan Wapres. (setkab.go.id/amb)