Jakarta, Pelanginews
Guna mengatasi kesenjangan sosial, pemerintah telah mengalokasi anggaran sebesar Rp40 triliun, atau naik dua kali lipat dibanding anggaran tahun sebelumnya. Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap agar dana tersebut membuat perputaran ekonomi di desa jadi lebih baik.
“Ini dalam rangka agar supaya desa-desa bisa berkembang sehingga beliau mengharapkan proyek-proyek di desa itu jangan dikontrakkan tetapi betul-betul swadaya, swakelola, dan justru merekrut pekerja dari kalangan miskin yang selama ini nganggur, sehingga betul-betul perputaran ekonomi di desa itu lebih baik,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Matla’ul Anwar (MA) Ahmad Sadeli Karim seusai bersama sejumlah pengurus MA diterima Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Senin (13/6) siang.
Presiden juga menganggap bahwa masalah kemiskinan saat ini sudah rawan sehingga perlu dihadapi dengan baik. Untuk itu, Presiden meminta agar MA berpartisipasi dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia ini.
“Presiden meminta agar sekolah-sekolah yang dimiliki oleh Mathla’ul Anwar mengajarkan keahlian, misalnya sekolah kejuruan teknik. Sehingga masalah pengangguran yang erat dengan permasalahan kemiskinan bisa diselesaikan,” ungkap Ahmad Sadeli.
Dukung Pemerintah
Ketua Umum PP Mathla’ul Anwar Ahmad Sadeli Karim menambahkan, dalam pertemuan itu disampaikan dukungan MA terhadap pemerintahan Presiden Jokowi hingga masa jabatan berakhir. “Kami mendukung pemerintahan Joko Widodo sampai masa jabatan beliau berakhir, dan kami konsisten bahwa tetap akan mengoreksi pemerintah kalau memang menyimpang dari konstitusi,” kata Ahmad Sadeli.
Mathla’ul Anwar, lanjut Ahmad Sadeli, juga mendukung upaya pemerintah dalam menghilangkan kemiskinan, dan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Terlebih saat ini sudah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Kita ingin pemerintah fokus terhadap bagaimana bangsa ini bisa bersaing. Dengan pendidikan yang baik sehingga kita tidak menjadi mangsa pasar pekerja dari ASEAN di luar Indonesia tetapi kita bisa bekerja sendiri dan bekerja dengan apa yang kita butuhkan,” ujar Ketua Umum MA itu.
Terkait Palestina, menurut Ahmad Sadeli, Mathla’ul Anwar menyatakan sikap terhadap kemerdekaan Palestina karena menilai ini bukan lagi konflik agama tetapi konflik kemanusiaan.