St. Petersburg, Pelanginews
Terlepas dari situasi kompleks yang melanda Iran, Rusia tetap berkomitmen pada proyek reaktor nuklir Bushehr, kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (20/6) dalam sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg ke-28.
“Terlepas dari kompleksitas yang melingkupi Iran, kami telah merampungkan reaktor nuklir Bushehr di sana. Kami juga telah menandatangani kontrak untuk membangun dua reaktor tambahan,” kata Putin dilansir dari Antara.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji mendukung permintaan Rusia untuk memastikan keselamatan para pekerja Rusia di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Bushehr, kata Putin, seraya menambahkan bahwa Rusia bertindak dalam kerangka norma-norma internasional di Iran dan meminta untuk memastikan keselamatan personel di Bushehr.
“Para spesialis kami berada di lapangan di Bushehr, yakni 250 orang bekerja penuh waktu di sana dan yang lainnya bekerja sementara. Total tenaga kerja bisa mencapai 600 orang dan kami tidak akan menarik diri,” kata Putin dalam sebuah pertemuan dengan para kepala kantor berita internasional utama di St. Petersburg.
Putin juga menyatakan dia prihatin dengan situasi di sekitar fasilitas nuklir Iran. Menurutnya, ancaman terhadap fasilitas nuklir Iran mengharuskan Rusia untuk berpartisipasi dalam mencari solusi damai.
Dalam sebuah konferensi pers pada Jumat di pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA) Rafael Grossi memperingatkan risiko kontaminasi nuklir dari serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran.
Grossi mengatakan PLTN Bushehr merupakan PLTN yang masih beroperasi, yang menyimpan ribuan kilogram bahan nuklir. “Saya ingin menjelaskan secara mutlak dan sepenuhnya: Jika terjadi serangan terhadap PLTN Bushehr, serangan langsung dapat mengakibatkan pelepasan radioaktif yang sangat tinggi ke lingkungan.” (lm)
