Jakarta, Pelanginews
Setelah dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD 2015 hanya sebesar Rp 3 triliun. Nilai tersebut turun dari penghitungan awal yang mencapai Rp 7 triliun.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, untuk mengajukan APBD Perubahan pihaknya menunggu hasil audit dari BPK terlebih dahulu. Sehingga diketahui adanya penurunan nilai Silpa.
“Kemarin kan kami nunggu audit. Ternyata ada berita baiknya juga ya. Begitu diaudit, Silpa kami ternyata tidak sampai tujuh triliun, hanya tiga triliun,” kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/8).
Basuki mengatakan, pada tahun lalu pemasukan APBD mengalami penurunan. Namun penggunaan anggaran mendekati maksimal. Hal itu yang mempengaruhi sedikitnya nilai Silpa tahun lalu. “Jadi memang kan pemasukan turun, tapi pemakaian naik, jadi Silpa nya sedikit di DKI,” ucapnya.
APBD DKI 2015 mencapai Rp 69,2 triliun. Dari angka tersebut bisa terserap hingga 70 persen. Diharapkan tahun ini penyerapan anggarannya bisa lebih maksimal lagi. Pihaknya telah menahan beberapa lelang kegiatan, karena dinilai kurang meyakinkan.
“Tahun lalu serapan anggarannya cukup naik. Makanya tahun ini saya juga katakan lelang-lelang enggak bener jangan dilakukan. Karena penyerapan anggaran kami tinggi. BI juga sudah laporkan. Dibandingkan periode tahun lalu, penyerapan anggaran kami kan jauh lebih tinggi,” tandasnya. (bjamb)