Balige, Pelanginews
Pemkab Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara, berkomitmen mendukung penyebarluasan praktik pembelajaran yang baik program Usaid Prioritas di daerah tersebut, dengan menyediakan dana lebih dari Rp1 miliar yang ditampung dalam APBD 2015.
“Pemerintah daerah mendukung penuh program Usaid Prioritas untuk praktik-praktik pembelajaran yang baik (best practices) bagi 14 kecamatan yang belum bermitra melalui dana APBD 2015,” kata Kepala Dinas Pendidikan Tobasa, Lalo Hartono Simanjuntak di Balige, Kamis.
Ia menjelaskan, Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students (Prioritas), adalah program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (Usaid) didesain untuk membawa pendidikan berkelas dunia kepada banyak siswa di Indonesia.
Sebanyak 16 sekolah mitra Usaid Prioritas dari Kecamatan Balige dan Laguboti mengikuti pelatihan selama empat hari berturut-turut ( 22-25 Juli 2015), agar mereka mampu mengelola pembelajaran efektif sekaligus untuk melihat praktik-praktik pembelajaran yang selama ini dipandang belum optimal.
Setiap sekolah mitra mengirimkan tujuh orang peserta, terdiri dari satu Kepala Sekolah, enam guru kelas 1-6, yang sudah pernah mengikuti pelatihan modul 1.
Lalo berharap, para peserta pelatihan yang terdiri dari guru, kepala sekolah dan pengawas itu dapat memahami kurikulum secara lebih baik sehingga mereka dapat menerapkan kurikulum seperti yang diprogramkan pemerintah.
Selain itu, mereka juga harus mampu merancang proses pembelajaran melayani perbedaan individu, seperti melayani siswa yang cepat dan lambat dalam belajar sehingga keduanya dapat mengembangkan potensinya secara maksimal.
Selanjutnya, membuat alat mengajar berupa pertanyaan tingkat tinggi dan lembar kerja yang dapat memicu siswa berpikir tingkat tinggi dalam menganalisis, mengevalusi dan mengkreasi pelajaran.
“Penilaian autentik yang berbasis tugas kinerja dan rubrik yang merupakan panduan guru dalam menilai hasil kerja siswa, seperti catatan anekdot dan portofolio nantinya harus dapat mereka rancang,” jelas Lalo.
Sementara itu, Teacher Training Officer Primary Usaid Prioritas Sumut, Tarwiyah menyebutkan, salah satu tujuan dari pelatihan dimaksud, agar para peserta mampu mengidentifikasi masalah gender di Sekolah.
“Para pengawas, kepala sekolah, guru dan warga sekolah lain harus menyadari sensitifnya kesetaraan gender dengan mengurangi serta menghilangkan permasalahan gender tersebut,” kata Tarwiyah.
Koordinator Daerah Usaid Prioritas Tobasa, Anwar Suhut Situmorang menambahkan, program Usaid Prioritas telah menghadirkan pendidikan berkelas internasional di Kabupaten Tobasa, dan pelatihan ini nantinya akan membantu guru-guru untuk mengimplementasikan kurikulum 2013.
“Perlu disadari, kemampuan literasi lintas kurikulum, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan Kelas awal, sangat diperlukan dalam mempelajari sekaligus mengembangkan mata pelajaran tersebut,” ujar Anwar. (ant/lm)