Jakarta, Pelanginews
Saat jet tempur Israel memasuki wilayah udara Iran, beberapa menit dari menyerang 20 target sebagai tanggapan atas peluncuran rudal Iran yang melanggar gencatan senjata , terjadi panggilan telepon antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump .
Dilansir dari The Jerusalem Post mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa Trump meninggikan suaranya kepada perdana menteri, menuntut, “Hentikan serangan.”
Sumber tersebut mencatat bahwa Netanyahu tidak banyak bicara selama panggilan tersebut, meskipun ia berulang kali menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat.
Sumber tersebut mengatakan, “Itu adalah pembicaraan yang sulit antara Netanyahu dan Presiden Trump. Trump memandang ini sebagai pencapaian pribadi , dan menegaskan bahwa tidak seorang pun – sama sekali tidak seorang pun – akan merusaknya.”
Akhirnya, pilot IAF menerima perintah untuk menghentikan serangan. Sebagai kompromi, Israel menyerang stasiun radar di dekat Teheran, jauh dari target yang direncanakan semula.
AS juga mengirimkan peringatan menegangkan ke Iran melalui saluran Qatar
AS juga mengirim pesan ke Iran melalui Qatar, mendesak mereka untuk berhenti menembak, Post melaporkan pada hari Selasa sebelumnya. Seorang pejabat senior AS menyampaikan melalui perantara Qatar: “Tidak ada omong kosong, tidak ada serangan lebih lanjut.”
Sebuah sumber Israel mengatakan kepada Post bahwa upaya sekarang sedang dilakukan untuk membangun mekanisme dan protokol dengan AS guna mengatasi upaya Iran untuk melanjutkan program rudal nuklir dan balistik mereka, dan untuk menentukan bagaimana AS dan Israel akan bertindak untuk menggagalkan upaya tersebut.
Sementara itu, Doha tengah berupaya menghidupkan kembali perundingan nuklir antara AS dan Iran. Para pejabat Qatar, bersama utusan Trump, Witkoff, mengadakan diskusi mendalam mengenai masalah tersebut pada Selasa malam. Iran telah berulang kali menyatakan selama dua minggu terakhir bahwa pihaknya siap untuk terlibat dalam perundingan dengan AS begitu Israel menghentikan serangannya. (lm)
