Umat ​​Kristen di Israel  Kecam Tanggapan Netanyahu Terhadap Wafatnya Paus

Umat ​​Kristen di Israel Kecam Tanggapan Netanyahu Terhadap Wafatnya Paus

Jakarta, Pelanginews

Umat ​​Kristen di Israel telah menyatakan kemarahan atas penanganan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas wafatnya Paus Fransiskus, dengan secara resmi menyampaikan surat protes pada hari Jumat.

Surat tersebut, yang dikirim oleh Forum Kristen di Tanah Suci atas nama organisasi tersebut dan “ratusan warga Kristen Israel,” menyuarakan keprihatinan dan kemarahan atas keputusan Kementerian Luar Negeri untuk tik mengeluarkan pernyataan duka cita resmi setelah kematian Paus.

Para penulis menggambarkan keputusan tersebut sebagai “tidak menghormati umat Kristen di Israel dan di seluruh dunia” dan menekankan kontribusi komunitas Kristen terhadap masyarakat Israel dalam bidang-bidang seperti kedokteran, pendidikan, akademis, teknologi, layanan publik, dan budaya. Forum tersebut menekankan pentingnya menjaga status komunitas dan mendukung perannya dalam kehidupan Israel.

Protes itu menyusul kontroversi atas penghapusan cuitan belasungkawa oleh Kementerian Luar Negeri yang telah diunggah di akun resminya tak lama setelah kematian Paus. Pesan belasungkawa dihapus dalam beberapa jam, dan dilaporkan instruksi diberikan kepada semua misi diplomatik Israel untuk menghapus unggahan terkait. Selain itu, Israel memutuskan untuk tidak mengirim pejabat senior ke pemakaman, dan hanya mengirim duta besarnya ke Vatikan.

Kekhawatiran atas perilaku polisi

Surat itu juga mengemukakan kekhawatiran atas insiden baru-baru ini di Gereja Makam Suci , di mana, menurut penulis, polisi Israel “kembali mencegah akses bagi para jemaat Kristen selama upacara Api Suci,” yang dikenal secara lokal sebagai “Sabtu Cahaya,” yang diadakan pada hari Sabtu sebelum Paskah. Ribuan umat Kristen dari Israel dan seluruh dunia menghadiri acara tahunan tersebut.

Para penulis menuntut “pernyataan resmi duka cita menyusul wafatnya Paus,” serta “penyelidikan terhadap peristiwa di Gereja Makam Suci dan permintaan maaf atas tindakan polisi,” dan menyerukan “pengakuan dan dukungan atas kontribusi lembaga-lembaga Kristen terhadap negara.”

Surat tersebut, yang ditandatangani oleh Wadie Abu Nassar, koordinator forum tersebut, menekankan “perlunya menjaga rasa saling menghormati dan kepercayaan antara pemerintah dan penduduk Kristen di Israel” dan mendesak “tindakan segera untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan.” Salinan surat dikirimkan kepada menteri luar negeri dan para pemimpin gereja senior di Israel.

Kementerian Luar Negeri menanggapi bahwa pihaknya telah menyampaikan belasungkawa kepada Vatikan. 

“Negara Israel menyampaikan duka cita atas meninggalnya Paus dan segera setelah kematiannya menyampaikan belasungkawa kepada para pengikutnya. Pesan belasungkawa dipublikasikan baik oleh presiden maupun perdana menteri,” demikian bunyi pernyataan dari kementerian tersebut dilansir dari The Jerusalem Post.

“Duta besar Israel di seluruh dunia menandatangani buku belasungkawa yang dibuka oleh Vatikan di seluruh dunia dan mencuitkan belasungkawa mereka. Duta besar Israel untuk Vatikan tiba Rabu lalu untuk berjalan di depan peti jenazah Paus dan memberikan penghormatan terakhir, dan cuitan tentang hal itu diunggah di semua akun resmi Kementerian Luar Negeri. Israel akan berpartisipasi dalam pemakaman Paus dan akan secara resmi diwakili oleh duta besar Israel untuk Vatikan.” (lm)