Batam, Pelanginews
Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, berencana membangun pipa induk bawah tanah di sepanjang Kawasan Bisnis dan Perdagangan Nagoya-Jodoh pada 2015 demi kerapian dan efisiensi tata kota.
“Pada 2015, di sekitar Nagoya-Jodoh akan dibongkar habis,” kata Wakil Wali Kota Batam Rudi di Batam, Kamis.
Pipa induk bawah tanah itu dibangun untuk menaungi pipa-pipa air, gas kabel listrik dan berbagai infrastruktur yang harus ditanam lainnya.
Pembangunan pipa itu diintegrasikan dengan revitalisasi drainase di seluruh kawasan Nagoya-Jodoh yang juga akan dikerjakan pada 2015.
“Drainase dan saluran kabel, listrik, gas akan disatukan. Ini pertama di Indonesia, kami mulai dulu di Jodoh hingga Nagoya, agar Batam indah” kata Rudi.
Pipa itu akan ditanam di dua jalur, dengan menggunakan sebagian pedestrian yang digunakan Pedagang Kaki Lima menjajakan dagangannya.
Ia mengatakan kebijakan itu harus dibuat demi menata kota Batam yang dianggap tertinggal bila dibandingkan kota-kota besar di Negara Jiran.
Rudi mengakui, mungkin kebijakannya itu tidak populis, karena harus menggusur banyak pedagang kaki lima. “Saya tahu, perlawanan cukup banyak, tapi ini harus dimulai,” kata Wakil Wali Kota.
Kebijakan satu pipa induk itu dibuat karena ia melihat banyak pekerjaan penanaman yang sia-sia, akibat seringnya penggalian tanah untuk menanam berbagai jenis pipa.
Padahal, menurut dia, biaya perawatan taman relatif besar. Karena tumbuhan harus ditanam dan dirawat dengan baik hingga bisa cantik menghias kota.
“Untuk membiayai pertamanan itu butuh banyak anggaran. Tapi yang terjadi, main cangkul saja, untuk pipa air dan pipa-pipa yang lain. Makanya saya pikir, kenapa tidak dibuat tempat satu saja, semuanya gunakan jalur itu,” kata dia.
Pipa induk itu nantinya juga terbuka bagi pihak lain yang ingin menanamkan infrastrukturnya di bawah tanah. “Semuanya di situ agar kalau ada masalah, tidak ganggu yang lain,” kata dia. (ant/red)