Jakarta, Pelanginews
Paris Saint-Germain (PSG) melaju ke partai final Liga Champions seusai menyingkirkan Arsenal di babak semifinal setelah menang dengan skor 2-1 pada leg kedua di Stadion Parc des Princes, Paris, Kamis dini hari WIB.
Pada pertandingan ini kemenangan PSG hadir berkat gol dari Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi, sedangkan Arsenal sempat memperkecil ketertinggalan lewat Bukayo Saka, demikian catatan UEFA.
Berkat kemenangan ini, PSG melaju ke partai final dengan agregat 3-1 atas Arsenal setelah pada leg pertama menang 1-0 di Stadion Emirates, pekan lalu.
Selanjutnya pada partai final Liga Champions, PSG akan bertemu dengan Inter Milan di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Minggu (1/6) dini hari WIB mendatang.
Secara statistik pada pertandingan ini Arsenal sebenarnya lebih unggul dengan 55 persen penguasaan bola dan melepaskan 19 tendangan, namun PSG dapat tampil lebih efektif.
Arsenal mengambil inisiatif menyerang pada pertandingan ini dan langsung menciptakan peluang melalui sundulan Declan Rice yang masih melebar dari gawang PSG.
The Gunners kembali memberikan ancaman, kali ini melalui tendangan dari Gabriel Martinelli yang masih dapat diselamatkan oleh kiper PSG Gianluigi Donnarumma.
Meski sempat ditekan oleh Arsenal, PSG dapat unggul terlebih dahulu pada menit ke-27 melalui gol yang dicetak Fabian Ruiz setelah menyambar bola rebound sehingga skor berubah menjadi 1-0.
PSG memiliki peluang untuk menggandakan keunggulan melalui tendangan yang dilepaskan oleh Bradley Barcola, akan tetapi dapat digagalkan oleh kiper Arsenal David Raya.
Memasuki babak kedua, Arsenal kembali mengambil inisiatif dan memiliki peluang melalui tendangan Bukayo Saka, namun bola masih dapat ditepis Donnarumma sehingga hanya membuahkan sepak pojok untuk tim tamu.
PSG memiliki peluang emas untuk menggandakan keunggulan setelah mendapatkan hadiah tendangan penalti dari wasit karena Myles Lewis-Skelly melakukan handsball di kotak terlarang.
Vitinha yang maju sebagai algojo gagal menambah keunggulan untuk PSG setelah eksekusi tendangan penaltinya masih dapat ditebak dan ditepis oleh David Raya.
Meski gagal menambah keunggulan lewat titik putih, PSG mampu mengubah skor menjadi 2-0 setelah sodoran umpan Ousmane Dembele dapat dikonversi menjadi gol lewat tendangan Achraf Hakimi pada menit 72.
Walau tertinggal dua gol, Arsenal belum menyerah dan mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 setelah Saka berhasil mencetak gol seusai melewati Donnarumma pada menit 76.
Pada waktu yang tersisa, Arsenal terus berupaya untuk setidaknya menyamakan kedudukan, akan tetapi hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-1 untuk kemenangan PSG tetap bertahan.
Pelatih Arsenal Mikel Arteta menyebut timnya sebagai yang terbaik di Liga Champions musim ini meski harus tersingkir di semifinal usai kalah 1-2 dari Paris Saint-Germain pada laga leg kedua di Parc des Princes, Kamis dini hari WIB.
“Kami 100 persen pantas mendapatkan lebih. Saya tidak melihat ada tim yang bermain lebih baik dari kami di kompetisi ini, tetapi kami tersingkir,” ujar Arteta seperti dikutip dari laman resmi klub.
“Kompetisi ini soal efektivitas di kotak penalti, dan hari ini kiper mereka adalah pemain terbaik.”
PSG memastikan tiket final dengan agregat 3-1 berkat gol Fabian Ruiz dan Achraf Hakimi. Arsenal hanya mampu membalas lewat gol Bukayo Saka di menit ke-76, yang menjadi penghibur semata bagi The Gunners.
Arteta menambahkan rasa bangga sekaligus kecewa yang mendalam terhadap perjuangan para pemainnya. “Saya sangat bangga, tapi di saat yang sama sangat kecewa dan kesal karena kami gagal mencapainya. Para pemain benar-benar menginginkannya, mereka menangis di ruang ganti,” katanya.
Komentar Arteta tersebut langsung mendapat tanggapan dari pelatih PSG Luis Enrique yang tetap menghormati rival senegaranya itu meski berbeda pendapat soal hasil pertandingan.
“Mikel adalah teman baik saya, tetapi saya tidak setuju sama sekali bahwa Arsenal layak menang,” ujar Enrique.
“Mereka bermain dengan gaya mereka yang khas, tetapi kami mencetak lebih banyak gol, dan itu yang paling penting. Arsenal luar biasa dan membuat kami menderita, tapi kami pantas ke final.”
Arsenal sejatinya memulai pertandingan dengan agresif. Gabriel Martinelli dan Martin Odegaard memaksa Gianluigi Donnarumma melakukan dua penyelamatan gemilang dalam 10 menit pertama, sementara Saka juga nyaris membobol gawang PSG sebelum akhirnya mencetak gol hiburan di babak kedua.
Gelandang Arsenal Declan Rice menyebut hasil pertandingan mungkin berbeda jika salah satu peluang awal berhasil dimanfaatkan. “Kalau kami bisa cetak gol di 15-20 menit pertama, pertandingan pasti berubah total,” kata Rice.
“Tapi dua kesalahan kami dibayar mahal oleh mereka, dan rasanya memang tidak berpihak pada kami.”
PSG selanjutnya akan menghadapi Inter Milan di partai puncak yang digelar di Munich pada 31 Mei mendatang. (ded)