Jakarta, Pelanginews
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut tidak ada pembahasan spesifik mengenai koalisi partai politik (parpol) dalam acara halalbihalal Presiden Joko Widodo dan para ketua umum parpol di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.
“Tadi kita gak bahas spesifik mengenai (koalisi partai) itu, tapi lebih kepada perekonomian ke depan,” kata Airlangga Hartarto seusai menghadiri pertemuan Presiden Jokowi dengan para ketua umum partai politik selama 2,5 jam tersebut.
“Ini silaturahmi halalbilahal partai pendukung pemerintah, tentu dibahas mengenai tantangan capaian pembangunan dan tantangan ke depan, itu dibahas tadi,” ujar Airlangga dikutip dari Antara (3/5/2023)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu juga menyebut Presiden Jokowi menyampaikan soal tantangan middle income trap kepada enam ketua umum parpol dalam acara tersebut.
“Kita bicara konten, bicara isi pembangunan, jadi kalau masalah (pemilu 2024) itu masing-masing partai,” ungkap Airlangga.
Airlangga yang keluar bersama dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bahkan menyebut isu stunting dibahas dalam acara halalbihalal itu.
“Ya tadi kita membahas yang tadi saya sebut, bahkan Pak Imin mendukung masalah stunting, itu kita bahas,” ujarnya.
Airlangga juga menyebut akan ada pertemuan antara Partai Golkar dan PKB.
“Tunggu besok siang, ada halalbihalal Golkar dan PKB di Pelataran jam 1 (siang),” kata Airlangga.
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Plt Ketua Umum PPP Mardiyono.
Pertemuan tertutup antara Jokowi dan ketua umum parpol itu dimulai pada pukul 19.00 WIB.
Situasi politik menjelang Pemilu 2024 kian menghangat setelah PDI-Perjuangan mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. kemudian menyusul PPP juga memutuskan mengusung Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo merupakan salah satu figur politik yang memiliki elektabilitas tinggi dari berbagai survei. Selain Ganjar, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh Koalisi Perubahan yang beranggotakan Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS.
Figur lainnya yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi adalah Ketum Gerindra Prabowo Subianto, yang partainya menjalin koalisi dengan PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Sementara, Golkar, PAN dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu. (lm)