Jakarta, Pelanginews
Bayern Munchen telah menunjukkan penampilan terbaiknya di Liga Champions dan punya peluang besar untuk lolos ke semi final.
Tim asuhan Pelatih Thomas Tuchel yang bertransformasi dan berjuang dengan penuh semangat secara mengejutkan berhasil menahan imbang 2-2 di leg pertama perempat final melawan pemimpin Liga Premier FC Arsenal dan dapat berharap untuk tempat pertama mereka di semi-final sejak treble pada tahun 2020. Dalam kondisi ini, bahkan kembali ke Wembley untuk final pada 1 Juni sepertinya tidak lagi realistis.
Gol Arsenal dicetak oleh Bukayo Saka dan Leandro Trossard. Sementara dua gol Bayern dicetak oleh Serge Gnabry dan Harry Kane.
Pada pertandingan ini Arsenal sempat unggul terlebih dahulu lewat Bukayo Saka, namun Bayern Muenchen sempat berbalik unggul melalui Serge Gnarby dan Harry Kane, demikian catatan UEFA.
Selanjutnya Arsenal akan melakoni partai leg kedua babak perempat final Liga Champions di markas Bayern Muenchen di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Rabu (17/3) malam waktu setempat.
Secara statistik Arsenal tercatat lebih dominan dengan melepaskan 13 tendangan dan menorehkan 58 persen penguasaan bola.
Arsenal langsung mengambil inisiatif menyerang terlebih dahulu pada pertandingan ini dan sempat memberikan ancaman lewat tendangan Gabriel Martinelli yang masih belum menemui sasaran.
The Gunners sukses mencuri keunggulan terlebih dahulu pada menit 12 setelah umpan Ben White dapat dikonversikan menjadi gol oleh Bukayo Saka sehingga skor berubah menjadi 1-0.
Selanjutnya giliran Ben White yang mendapatkan peluang untuk menambah keunggulan Arsenal, namun tendangannya dapat diamankan kiper Bayern Manuel Neuer
Sempat tertekan, Bayern berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 berkat gol Serge Gnarby pada menit 18 setelah menerima umpan Leon Goretzka.
Bayern memiliki peluang emas untuk berbalik unggul setelah mendapatkan hadiah tendangan penalti karena William Saliba melanggar Leroy Sane di kotak terlarang.
Harry Kane yang maju sebagai algojo sukses melaksanakan tugasnya dengan baik setelah tendangannya tak dapat ditebak kiper Arsenal David Raya sehingga skor berubah menjadi 2-1 pada menit 32.
Pada sisa waktu babak pertama, skuad asuhan Mikel Arteta terus berupaya untuk menyamakan kedudukan, namun hingga turun minum skor 2-1 untuk keunggulan tim tamu tetap bertahan.
Memasuki babak kedua, Arsenal kembali mengambil inisiatif menyerang dan mendapatkan peluang lewat sundulan Ben White yang belum menemui sasaran.
Upaya Arsenal untuk menyamakan kedudukan akhirnya membuahkan hasil pada menit 79 setelah umpan Gabriel Jesus dapat dikonversikan menjadi gol lewat tendangan kaki kanan Leandro Trossard dan mengubah skor menjadi 2-2 Skor ini bertahan sampai akhir pertandingan.
Cedera
Sementara Serge Gnabry yang mengalami pada menit ke-69 dipastikan tidak bisa turun pada leg kedua minggu depan. . “Cedera hamstring! Dia pasti absen. Itu pasti masalah yang kami hadapi.Kami akan mencari solusi untuk minggu depan .” Ujar Tuchel
Gnabry melewatkan sebelas pertandingan antara Desember dan Februari karena cedera otot. Dia baru-baru ini berjuang untuk kembali ke skuad utama, mencetak gol dalam kekalahan 2-3 di FC Heidenheim dan juga mencetak gol dalam hasil imbang 2-2 melawan mantan klubnya Arsenal .
Dulansir dari Sky Germany pengamat bola Didi Hamann sangat senang dengan penampilan para bintang Bayern.
“Arsenal lebih baik pada sepuluh menit pertama, tapi kemudian Bayern mendominasi permainan selama 80 menit, bertahan dengan luar biasa, sesekali kehilangan bola, lalu mereka kembali menguasai bola dengan tujuh atau delapan pemain. Meski tingkat penguasaan bola tinggi, Arsenal menguasai bola. Hampir tidak ada peluang untuk mencetak gol. Gol penyeimbang sebenarnya muncul begitu saja.”
Hamann menambahkan : “Mungkin Bayern bisa atau seharusnya bermain lebih energik untuk gol ketiga. Tapi menurut saya skor 2-2 cukup bagus untuk Arsenal . Itu hasil terbaik yang pernah saya lihat dari Bayern dalam jangka waktu yang lama. waktu – tanpa bola dan juga dengan bola. Itu sebabnya pelatih akan sangat senang. Satu-satunya hal mungkin adalah hasilnya. Saya pikir mungkin mereka bisa atau seharusnya memenangkan pertandingan.”
(pa)