Jakarta, Pelanginews
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbaiki prosedur standar operasi (SOP) terkait pengoperasian Sodetan Ciliwung untuk mencegah terjadinya banjir di Jakarta.
“Jadi kemarin SOP-nya mau diperbaiki,” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa dilansir Antara.
Heru menyebutkan, banjir bermunculan setelah hujan deras yang melanda wilayah Kota Jakarta, salah satunya di Bidara Cina. Padahal, keberadaan Sodetan Ciliwung semestinya bisa menangkal banjir di wilayah tersebut.
Karena itu, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane saat ini dalam proses mendiskusikan perubahan SOP agar air dapat dialirkan ke Sodetan Ciliwung tanpa harus menunggu kondisi tertentu.
“Jadi kalau bisa begitu mengalir ke Kali Ciliwung itu masuk dulu ke sodetan, kalau selama ini kan tunggu, maaf, tunggu posisi tertentu baru mengalir,” katanya.
BWS Ciliwung Cisadane dan Dinas SDA sedang mendiskusikan hal tersebut. “Kemarin saya minta sudah langsung terbagi dua saja sehingga di Bidara Cina tidak seperti kemarin,” kata Heru.
Selain itu, Heru memastikan banjir menjadi salah satu perhatian khusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Karena itu, pihaknya gencar melakukan pengerukan kali maupun saluran air.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) yang bertugas 24 jam di setiap kelurahan di Jakarta untuk mengantisipasi banjir sesuai peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Selain itu, BPBD DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BMKG, Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta, para wali kota/bupati maupun instansi terkait penanggulangan banjir dan bencana lainnya.
BPBD DKI Jakarta juga menyebarluaskan informasi cuaca terkini dan kondisi Tinggi Muka Air (TMA) kepada masyarakat melalui kanal media sosial dan laman bpbd.jakarta.go.id. (lm)