Jakarta, Pelanginews
Tahun ini, pada 2-3 Maret, menjadi tahun kedua dari kontrak lima tahun penyelenggaraan balapan perahu motor super cepat atau F1H2O (F1 Powerboat) seri Danau Toba.
Olahraga yang setara dengan balapan jet darat atau Formula 1 (F1) itu di bawah naungan Union Internationale Motonautique (UIM) World Championship dan direncanakan digelar di Dermaga Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu, Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut).
Di Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menjadi penggawa atau penyelenggara utama kegiatan kelas dunia tersebut.
Salah satu perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan BUMN yang lain.
Kemudian, ada Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Pemerintah Provinsi (Pemprov ) Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten Toba, serta pemkab se-kawasan danau vulkanik terbesar di dunia tersebut.
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, mengatakan bahwa perlombaan itu sebagai salah satu upaya berkelanjutan untuk membangun destination branding Danau Toba.
Danau Toba merupakan salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan empat lainnya, yaitu Candi Borobudur (Jawa Tengah), Likupang (Sulawesi Utara), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).
Dia menyatakan, pengembangan destinasi pariwisata butuh upaya berkelanjutan, sehingga melalui F1 Powerboat akan memberikan dampak yang luar biasa, serta dampak ekonomi jangka panjang mencapai lebih dari Rp1,7 triliun.
F1 Powerboat Danau Toba tahun ini menjadi spesial, karena merupakan edisi ke-300 sejak pertama kali digelar pada 1984 di 39 negara.
Balapan pembuka seri F1H2O UIM World Championship 2024 itu akan diikuti sebanyak 18 pembalap dari sembilan negara.
Tim yang terkonfirmasi mengikuti balapan di Danau Toba ada sembilan, yaitu Team Binh Dinh-Vietnam (Swedia), Victory Team (Uni Emirat Arab), Team Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), China CTIC Team (Prancis), F1 Atlantic Team (Portugal), Red Devil-SMC F1 Team (Finlandia), Sharjah (Uni Emirat Arab), Stromoy Racing (Norwegia), dan Maverick Racing (Prancis).
Menpora Dito Ariotedjo mengatakan kejuaraan balap perahu motor akan semakin meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia dalam menggelar perlombaan berkelas dunia.
Dengan balapan itu, akan mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang mampu menjadi tuan rumah dalam kegiatan bertaraf internasional.
Dongkrak pariwisata nasional
Kemenparekraf meyakini olahraga adu kecepatan itu mampu menciptakan multiplier effect atau keadaan di mana perubahan dalam pengeluaran suatu sektor ekonomi akan menghasilkan perubahan yang lebih besar dalam pendapatan nasional secara keseluruhan.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan kegiatan utama adalah balapan, tetapi sebelum dan saat balapan, tentu banyak agenda lain seperti bazar, pameran UMKM seperti kuliner, fesyen, dan kriya, sehingga bisa menggerakkan roda perekonomian daerah.
Selain itu, jumlah kunjungan domestik dan luar negeri dipastikan meningkat di lokasi acara, karena level perlombaan itu adalah internasional atau dunia.
Berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2023, penyelenggara mencatat ada 100 ribu wisatawan yang datang dan tahun ini ditargetkan lebih dari jumlah tersebut.
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo Manuhutu, mengatakan bahwa investasi di kawasan Danau Toba sudah lebih dari Rp8 triliun dalam rentang 5-6 tahun terakhir.
Berbagai bentuk investasi tersebut berkontribusi dalam pembangunan sejumlah infrastruktur seperti fasilitas publik dan hotel.
Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan (Direktur Investasi) BPODT, Raja Malem Tarigan, mengatakan kegiatan bertaraf internasional berdampak positif untuk pengembangan kawasan Danau Toba.
Selain target kunjungan, dampak yang paling besar adalah promosi gratis kepada dunia, sehingga bisa menarik minat wisatawan luar dan domestik, maupun lokal untuk berkunjung.
Lahan otorita seluas 386 hektare lebih yang dikelola BPODT seperti The Kaldera Toba Nomadic Escape telah siap menyambut wisatawan yang juga ingin menikmati pariwisata di sekitar lokasi acara F1 Powerboat.
Geliat ekonomi lokal
Sebelum dan saat kegiatan F1 Powerboat berlangsung, Pemprov Sumatera Utara melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM), menargetkan perputaran uang dari geliat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencapai Rp1 miliar.
Sebanyak 100 UMKM andalan provinsi tersebut akan beraktivitas di sekitar lokasi acara.
Pelaku UMKM kuliner, fesyen, kriya dan lain-lain akan menjajakan produk terbaik untuk dijual sekaligus dipromosikan kepada para wisatawan.
Bupati Kabupaten Toba Poltak Sitorus mengatakan, selain UMKM lokal, kegiatan hiburan rakyat, festival budaya, musik, dan lainnya akan memanjakan setiap orang yang hadir selama penyelenggaraan balapan itu.
Bahkan, sebelum event utama, kegiatan juga sudah mulai digelar.
Melalui agenda yang banyak untuk memajukan pariwisata nasional seperti kegiatan F1 Powerboat, sudah saatnya Danau Toba sejajar dengan destinasi pariwisata alam kelas dunia lain seperti Kathmandu (Nepal), Ha Long Bay (Vietnam), dan Hurghada (Mesir).
Maka dari itu, kunci utama untuk mempertajam amunisi yang tersedia, adalah dengan terus menerus atau bertalu-talu dalam berkomitmen dan bergerak bersama guna memajukan industri pariwisata nasional, khususnya di kawasan Danau Toba. (Antara/lm)