Tanjungpinang, Pelanginews
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyatakan dukungan penuh terhadap implementasi e-Ticketing di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang.
“Kami dukung pelaksanaannya. Kalau ada hambatan, kita cari jalan keluar bersama-sama,” kata Gubernur Ansar, di Tanjungpinang, Selasa.
Ansar menyarankan KSOP melakukan sosialisasi masif kepada masyarakat sebelum menerapkan program e-Ticketing di Pelabuhan SBP Tanjungpinang agar calon penumpang tidak kaget sewaktu hendak berangkat.
Ia menyambut baik inovasi tersebut sebagai salah satu upaya mencegah antrean panjang di Pelabuhan SBP, terutama saat hari-hari besar keagamaan seperti Idul Fitri.
“Dengan e-Ticketing, warga tak perlu lagi antre beli tiket di loket pelabuhan. Cukup pesan lewat online, lalu tinggal berangkat,” ujar Ansar dikutip dari Antara.
Gubernur Ansar juga meminta KSOP Tanjungpinang menertibkan fasilitas-fasilitas keselamatan di laut.
Dia menekankan perlunya penegakan ketegasan terhadap kapal-kapal yang tidak memenuhi standar keselamatan.
Ansar menyadari bahwa seringkali setelah terjadi kecelakaan di laut, pihak-pihak yang terlibat akan saling menyalahkan.
“Dalam hal ini, yang menjadi korban adalah masyarakat. Oleh karena itu, saya berharap agar tindakan tegas diambil terhadap kapal-kapal yang melanggar standar keselamatan, guna mencegah kejadian yang dapat merugikan masyarakat,” ujarnya.
Kepala KSOP Tanjungpinang Ridwan Chaniago menyampaikan pihaknya tengah mempersiapkan sarana dan prasarana guna menunjang implementasi e-Ticketing di Pelabuhan SBP.
“Saya sejak kecil sudah mengenal wilayah ini dengan baik, namun masih banyak permasalahan terkait pelayaran di sini. Salah satunya dapat diatasi melalui penggunaan e-Ticketing,” ujar Ridwan Chaniago yang merupakan putera daerah Kota Tanjungpinang.
Implementasi e-Ticketing memiliki sejumlah keuntungan, antara lain mengurangi penggunaan kertas, menjamin keselamatan pelayaran melalui data manifest penumpang yang valid, serta memberikan informasi penumpang secara real time.
Namun demikian untuk mewujudkan hal ini, kata dia lagi, diperlukan kolaborasi dan kerja sama dengan Pemprov Kepri.
Saat ini sudah ada kebijakan yang diterapkan, meskipun masih menggunakan sistem manual. Setiap penumpang yang naik ke kapal harus mendaftarkan namanya sesuai dengan identitas (KTP). Namun, selama ini di Kepri hanya nama penumpang yang dicatat.
Selain meningkatkan keteraturan administrasi, ujarnya pula, sistem e-Ticketing juga akan mencegah terjadinya ketidaksesuaian antara penumpang yang naik dengan manifest yang ada.
“Sekarang, sudah saatnya kita beralih ke sistem digital. Hal ini sangat penting, terutama setelah kecelakaan kapal terbalik menuju Tanjungpinang baru-baru ini yang salah satunya dipicu kelebihan muatan penumpang,” demikian Ridwan Chaniago (bbs)