Jakarta, Pelanginews
Di tengah menjalankan ibadah puasa, Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono didampingi Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia, ngabuburit bersama 25 penyandang disabilitas dari komunitas difabel Yayasan Menembus Batas dengan menggunakan transportasi Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Stasiun Istora Mandiri, Senin (25/3).
Sebelumnya, komunitas difabel ini telah menjajal LRT Jakarta dan turut berkesempatan mencoba Kartu Layanan Gratis (KLG) bagi penyandang disabilitas dengan menaiki bus Transjakarta.
“Sore hari ini, saya bersama Staf Khusus Presiden yang banyak membantu masyarakat disabilitas, Angkie Yudistia, dan teman-teman difabel, menggunakan transportasi publik di Jakarta. Selama beberapa hari ini, mereka telah mencoba transportasi publik di DKI Jakarta, seperti LRT Jakarta dan Transjakarta, hari ini menggunakan MRT Jakarta,” kata Pj. Gubernur Heru.
Ia sangat mendukung kegiatan yang dilakukan komunitas difabel ini. Selain dapat membiasakan warga penyandang disabilitas menggunakan transportasi publik, kegiatan ini sekaligus membuat mereka memahami integrasi transportasi publik di Jakarta yang telah dilengkapi berbagai fasilitas pendukung bagi difabel.
“Kegiatan ini juga dapat mempromosikan bahwa penggunaan transportasi publik di Jakarta tidak lagi perlu pakai kartu, tetapi dapat menggunakan aplikasi JakLingko. Memang teman-teman disabilitas mengusulkan untuk menggunakan aplikasi tersebut, karena lebih memudahkan, tinggal digunakan melalui handphone masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Angkie Yudistia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang telah mengimplementasikan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 70 Tahun 2029 tentang Perlindungan Hak Penyandang Disabilitas. Salah satunya, memberikan aksesibilitas layanan transportasi publik yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
“Hari ini adalah bukti konkret dan nyata bahwa Pemprov DKI telah mengimplementasikan peraturan tersebut dengan baik. Kita mendengar langsung dari teman-teman disabilitas, mereka baru pertama kali naik MRT Jakarta,” kata Angkie.
Kepada para penyandang disabilitas, Angkie menitipkan pesan agar fasilitas transportasi publik yang ramah terhadap penyandang disabilitas dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Sehingga, mereka dapat semakin mandiri, baik secara kehidupan sehari-hari maupun ekonomi.
Untuk diketahui, Kartu Layanan Gratis (KLG) merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meningkatkan inklusivitas bagi penyandang disabilitas yang menggunakan transportasi umum agar lebih terjangkau, aman, dan nyaman. Melalui Account Based Ticketing (ABT) yang saat ini masih dilakukan uji coba secara bertahap, memungkinkan implementasi diferensiasi tarif khusus angkutan umum bagi golongan tertentu, seperti difabel, saat menggunakan transportasi umum. (lm)