Padang, Pelanginews
Ketua Umum PB Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI), Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto membentangkan karpet merah bagi para juara Kejuaraan Nasional (Kejurnas).
Kejurnas karate memperebutkan Piala PB FORKI tersebut kini sedang berlangsung di Padang, Sumatera Barat 3 – 6 Oktober 2022 ini.
Mantan Panglima TNI tersebut menyampaikan hal itu saat membuka Kejurnas yang mempertandingkan empat katagori yakni Kadet, Yunior, U-21 dan Senior di Hall Universitas Negeri Padang, Senin (3/10).
“Kami akan memberikan tiket bagi karateka yang meraih prestasi menjadi juara di Kejurnas ini sebagai anggota Timnas Karate Indonesia. Sebagai anggota Timnas akan kita tampilkan di Kejuaraan Dunia karate WKF di Jakarta,” jelas Hadi.
Menurut Hadi, Indonesia secara resmi telah ditunjuk oleh Federasi Dunia Karate (WKF) sebagai tuan rumah untuk menggelar salah satu seri Kejuaraan Dunia Seri A. Kejuaraan Dunia Karate itu akan dilangsungkan di Istora GBK Senayan pada 18-20 November 2022.
“Kita telah membentuk tim pemandu bakat. Mereka nantinya yang akan bekerja menyaring karateka terbaik yang akan masuk di Timnas Indonesia,” lanjut Hadi.
Ia menjelaskan, Kejuaraan Dunia Karate akan diikuti 75 negara dan lebih dari seribu peserta.
“Ini kesempatan bagi karateka Indonesia untuk menaikan rangking,” katanya didampingi Sekjen PB Forki Radja Sapta Ervian.
Kejurnas karate, katanya, juga dijadikan arena pembibitan.
“Kejurnas ini diikuti 34 pengprov Forki dan 25 perguruan. Tujuannya untuk pembibitan. Sebagaimana kita ketahui prestasi karate Indonesia sudah maju pesat. Di Kejuaraan Karate SEAKF di Kamboja kita meraih 5 medali emas, lalu di SEA Games Vietnam mendapat 4 medali emas 8 perak, dan terakhir di University Games di Thailand mendapat 8 medali emas. Ini semua berkat kerja keras kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Ketua Umum PB FORKI ini menyatakan belasungkawa atas tewasnya ratusan suporter di stadion Kanjuruhan Malang.
“Semoga arwah para korban diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Kalah menang dalam pertandingan adalah hal yang biasa. Kita harus junjung tinggi sportifitas. Persaingan hanya ada di lapangan saja. Setelah bertanding mari kita berjabat tangan,” jelas Hadi yang tak ingin tragedi di Kanjuruhan terulang kembali. (lm)