Pagar Alam, Pelanginews
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi pengembangan Agrowisata Tanjung Sakti, yang terbukti mampu membangkitkan pariwisata di Lahat, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
“Saya mengapresiasi Agrowisata Tanjung Sakti, pariwisata yang kebangkitannya diawali dengan inisiatif mandiri, dan menjadi tempat kunjungan bagi 10 ribu wisatawan perhari sejak setelah lebaran kemarin. Jadi, jika dibandingkan dengan Bali hari ini yang mampu menarik wisatawan mancanegara 10 ribu per hari. Ini kalau dari jumlah manusianya hampir sama,” kata Menparekraf Sandiaga dalam siaran Pers Kemenparekraf, Rabu, (14/9/2022)
Agrowisata Tanjung Sakti merupakan destinasi yang menawarkan aktivitas wisata edukasi dan alam di tengah lahan area perkebunan. Tempat wisata ini dikelola secara mandiri oleh Walikota Palembang, Harnojoyo. Dibangun sejak tahun 2018 dan diresmikan oleh Gubernur Sumatera Selatan pada tahun 2020.
Agrowisata Tanjung Sakti lahir dari inisiatif Harnojoyo selaku tokoh masyarakat yang berkeinginan untuk dapat meningkatkan wisata lokal dan juga perekonomian warga setempat, dimana dulunya Kecamatan Tanjung Sakti merupakan daerah perlintasan yang sangat sepi.
Menparekraf mendorong agar kualitas Agrowisata Tanjung Sakti bisa ditingkatkan, salah satunya dengan penambahan atraksi wisata, agar daya tarik wisatawan semakin besar sehingga berdampak pada kebangkitan ekonomi.
Banyak sekali ide yang bisa dikembangkan di sini, mungkin berkaitan dengan outbond yang dilengkapi dengan flying fox, trail running, atau bisa agrowisata seperti di Malang yang dapat memetik buah. Di sini kan ada apel, durian, jeruk, mungkin bisa menjadi ide menarik untuk wisata keluarga,” kata Menparekraf.
Sementara itu, Wali Kota Palembang H Harnojoyo, menyampaikan bahwa Agrowisata Tanjung Sakti masuk ke dalam nominasi ke-2 Penghargaan API (Anugerah Pesona Indonesia) Tahun 2022 kategori Destinasi Kreatif.
“Sejak ada Agrowisata Tanjung Sakti, banyak lapangan kerja yang terbuka, banyak petani yang produk lokalnya sudah bisa dikonsumsi di agrowisata ini, pedagang merasakan peningkatan ekoniminya,” kata Harnojoyo.
Turut mendampingi Menparekraf, Staf Khusus Bidang Akuntabilitas, Pengawasan, dan Reformasi Birokrasi, Irjen Pol. Krisnandi; dan Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua.(lm)