Jakarta, Pelanginews
Mantan perdana menteri Israel, Ariel Sharon, dimakamkan dengan penghormatan militer penuh di lahan pertanian keluarganya di Israel Selatan.
Keamanan diperketat saat jenazah tiba di lahan pertanian dekat perbatasan jalur Gaza yang dijaga Palestina.
Sharon -yang dikenal oleh masyarakat Israel sebagai negarawan hebat namun dibenci dunia Arab menghembuskan napas terakhirnya di usia 85 tahun setelah koma selama delapan tahun.
Ribuan pelayat sudah memberikan penghormatan terakhir atas Sharon di luar gedung parlemen, Knesset, di Jerusalem, Minggu (12/01).
Ia dikuburkan di samping makam istrinya, Lili, yang meninggal pada tahun 2000.
Sebelumnya, sebanyak 20 tokoh penting perwakilan luar negeri dan ratusan pejabat di Israel menghadiri upacara penghormatan, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat.
Namun tidak satupun perwakilan dari negara-negara Arab, Afrika, dan Amerika Latin yang hadir dalam upacara penghormatan Senin 13 Januari 2014.
Sharon memainkan peran aktif di empat perang, mulai dari pembebasan Israel tahun 1948 hingga 1973 dan terakhir di pemerintahan sebagai pemimpin yang memerintahkan serbuan ke Lebanon, yang membuat ia menjadi sosok yang dibenci dunia Arab.
Warga Palestina melihatnya sebagai penjahat perang karena pembantaian tahun 1982 oleh militan Kristen Falangi di penampungan pengungsi di Sabra dan Shatila.
Sebuah penyelidikan di Israel menyebutkan Sharon bertanggung jawab karena gagal mencegah pembunuhan.
Namun sebulan sebelum diserang stroke, yang membuatnya koma pada Januari 2006, ia memimpin pasukan Israel untuk melakukan penarikan sepihak dari jalur Gaza, yang bertujuan meredakan ketegangan dengan Palestina. (BBC)