Jakarta, Pelanginews
Lebih dari 2.000 orang tewas setelah gempa berkekuatan 6,8 skala Richter di Maroko, kata para pejabat. Banyak dari korban jiwa dikatakan berada di daerah yang sulit dijangkau di selatan Marrakesh. Wisatawan telah mendonorkan darahnya, sementara para saksi menceritakan keterkejutan mereka saat gempa terjadi
Berkumpul di luar ruangan
Koresponden Sky News, Stuart Ramsay mereka berusaha mencapai pusat gempa di dataran tinggi pegunungan Atlas.
Jalan-jalan di pegunungan tersumbat oleh lalu lintas, petugas penyelamat berusaha mencapai daerah yang terkena dampak paling parah, dan ambulans yang melaju dari arah berlawanan membawa korban luka yang diselamatkan dari reruntuhan.
Semua keluarga berkumpul di luar ruangan, di pinggir jalan di samping rumah mereka, banyak di antaranya telah hancur.
Letaknya terukir di Pegunungan Atlas, dekat pusat gempa berkekuatan 6,8 skala Richter pada Jumat malam.
Meskipun populasinya kurang dari 3.000 orang, pemandangannya yang menakjubkan dan kedekatannya dengan Marrakesh menjadikannya populer di kalangan wisatawan.
Jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat seiring upaya tim penyelamat untuk mencapai daerah-daerah terpencil
Jumlah orang yang tewas dan terluka akibat gempa bumi di Maroko diperkirakan akan meningkat karena tim penyelamat berjuang untuk mencapai daerah pegunungan.
Lokasi seperti itu mungkin kehilangan aliran listrik dan penerimaan telepon seluler.
Seluruh komunitas tertutup puing-puing dan para tetangga bekerja sama untuk menjangkau mereka yang terjebak.
Di dekat pusat gempa, di pegunungan High Atlas, reruntuhan bangunan menutupi jalan-jalan sempit, sementara di daerah terpencil, persediaan makanan terbatas karena atap dapur runtuh. (Sky News/lm)