Jakarta, Pelanginews
Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS), M Syaiful Jihad mengapresiasi peran dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi DKI Jakarta dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
Pria berkacamata ini mengatakan, KPw BI DKI Jakarta telah mengambil peranan penting terhadap perkembangan transaksi ekonomi digital.
KPw BI DKI Jakarta, imbuhnya, gencar melakukan sosialisasi dan edukasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Selain memudahkan, penggunaan QRIS juga memiliki manfaat dari sisi kesehatan karena transaksi non-tunai ini lebih higienis. Ini sangat berguna saat pandemi COVID-19,” ujar Syaiful di Jakarta, Rabu (2/8).
Syaiful menjelaskan, ekonomi digital menjadi keniscayaan di era perkembangan teknologi saat ini yang memiliki banyak nilai positif.
“Mekanisme transaksi atau pembayaran digital ini tentu berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini tercermin dari pengguna QRIS di Jakarta yang sudah mencapai 5,1 juta,” terangnya.
Menurut Syaiful, transaksi keuangan digital juga semakin menjadi pilihan dengan adanya BI-Fast. Pasalnya, transaksi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
“BI-Fast ini memberikan kemudahan dan kecepatan transaksi keuangan. Bahkan, saat hari libur kita masih bisa bertransaksi, tanpa batasan waktu dan biayanya sangat murah hanya Rp 2.500,” ungkapnya.
Syaiful menambahkan, inovasi lain juga dilakukan melalui Kartu Kredit Indonesia (KKI) yang sudah diluncurkan beberapa waktu lalu.
“KKI saat ini sudah bisa digunakan pemerintah untuk bertransaksi. Bebas bunga, baik dari sisi pengguna atau konsumen maupun penjual atau produsen kalau pakai credit card ini,” ucapnya.
Tidak kalah penting, lanjut Syaiful, KPw BI DKI sebagai bagian dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbukti mampu menurunkan laju inflasi di Jakarta.
“Saya sangat mengapresiasi peran dari KPw BI DKI yang saat ini dipimpin Ibu Arlyana Abubakar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan laju inflasi di Jakarta. Saya optimistis ekonomi di Jakarta ke depan bisa terus tumbuh dan inflasi terjaga,” pungkas Syaiful. (lm)