Masyarakat Dihimbau Kenali Gejala Awal Gangguan Ginjal Akut

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti
Primaderma Skincare

Jakarta,Pelanginews

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta tengah meningkatkan kewaspadaan dan melakukan penyelidikan epidemiologi dalam kasus terduga Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak (GGAPAPA) sejak Agustus 2022, hingga saat ini. Setelah hampir tiga bulan tidak ditemukan kasus baru (terakhir kasus GGAPAPA dilaporkan 31 Oktober 2022), Dinas Kesehatan Provinsi DKI kembali menemukan dua kasus baru GGAPAPA, yaitu anak perempuan 13 bulan di Jakarta Timur pada 25 Januari 2023 dan anak perempuan 7 tahun di Jakarta Barat pada 26 Januari 2023.

Bacaan Lainnya

Gangguan ginjal akut dapat terjadi akibat beberapa faktor, antara lain kondisi syok karena kekurangan cairan yang berat, kerusakan ginjal akibat infeksi, toksin, dan methanol, serta sumbatan saluran kemih pada tumor.

Saat ini Dinkes DKI Jakarta bersama lintas instansi dan para ahli masih mencari sumber penyebab GGAPAPA dalam kedua kasus tersebut. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan lebih waspada, dengan menjaga kesehatan keluarga sebagai upaya pertama pencegahan agar anak tidak terserang penyakit.

“Orang tua diharapkan lebih disiplin utuk memakaikan masker kepada anak, menghindari orang sakit, menjaga kebersihan diri, makanan, dan lingkungan. Jika menemukan anak (terutama balita) demam, sebelum memberikan obat penurun panas, pahami tatalaksana (cara mengatasi) demam pada anak yang dapat dilakukan di rumah tanpa obat,” terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, pada Kamis (9/2) dikutip dari Siaran Pers PPID DKI Jakarta.

Langkah awal yang bisa dilakukan orang tua jika anak demam adalah mengukur suhu tubuh menggunakan termometer. Dikatakan demam jika suhu tubuh mencapai 38°C atau lebih. Jika anak mengalami demam, maka terlebih dahulu lakukan kompres dengan air hangat, hindari pemakaian baju berbahan tebal, penuhi kebutuhan cairan dengan memberikan cukup minum, terapkan pola hidup sehat, konsumsi makanan lengkap dengan gizi seimbang, dan hindari konsumsi obat-obatan golongan obat keras terbatas tanpa resep dokter.

Selain itu, deteksi dini GGAPAPA dapat dilakukan dengan memantau jumlah dan frekuensi buangair kecil anak yang sedang sakit. Jangan abai jika anak tidak buang air kecil seperti biasanya. Jika terjadi penurunan jumlah air seni dala 24 jam atau bahkan sama sekali tidak buang air kecil (anuria) dalam 12 jam, segera datang ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.  Jangan tunggu sampai anak mengalami kondisi darurat seperti badan bengkak, kesadaran menurun, serta sesak nafas.

“Masyarakat bisa ikut berperan aktif dalam melaporkan masalah-masalah kesehatan di lingkungannya yang memerlukan perhatian khusus dari petugas kesehatan Pemprov DKI Jakarta dengan melaporkannya melalui kader kesehatan, petugas puskesmas setempat atau kanal-kanal aduan yang telah disediakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta,” pungkas Widyastuti.

Pertanyaan atau keluhan seputar gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak dapat disampaikan melalui nomor 082213888006 atau CRM Pemprov DKI Jakarta. (lm)

Primaderma Skincare

Pos terkait

Primaderma Skincare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *