Jakarta, Pelanginews
Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Gomar Gultom mengenang sosok Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra selaku cendekiawan yang kepakarannya diakui oleh dunia.
“Beliau seorang cendekiawan Minang yang kepakarannya diakui dunia dan sangat banyak memberikan sumbangan pemikiran bagi perdamaian dunia,” kata Gomar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Menurut Gomar, karena kepakaran Azyumardi Azra itulah hingga almarhum mendapatkan gelar kehormatan dari Kaisar Jepang dengan sebutan “The Order of the Rising Sun: Gold and silver Star’.
Gelar kehormatan juga diberikan mendiang Ratu Inggris, Elizabeth II kepada Azyumardi, yakni “Commander of the Order of the Bristish Empire atau disingkat CBE.
“Almarhum juga memperoleh berbagai penghargaan internasional lainnya,” sambung Gomar.
Gomar mengaku kehilangan atas kepergian Bang Edi, sapaan akrab Azyumardi Azra, putra terbaik bangsa yang dikenal sebagai seorang pemikir independen. Dikenal dekat dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo tetapi tidak menghilangkan kemandiriannya untuk menyampaikan pandangan-pandangan kritis atas kebijakan eksekutif.
“Baru beberapa bulan lalu almarhum memimpin Dewan Pers, suatu posisi yang sangat strategis dalam mendewasakan dunia jurnalistik, sudah melakukan banyak gebrakan,” katanya.
Ia memperoleh kabar Bang Edi terkena serangan jantung dalam penerbangan ke Kuala Lumpur untuk mengisi suatu ceramah, lalu dirawat selama dua hari di Rumah Sakit Serdang, berdekatan dengan bandara.
“Saya termasuk di antara mereka yang sangat kehilangan almarhum,” kata Gomar.
Gomar mengaku banyak belajar dari Azyumardi sebagai seorang guru sekaligus sahabat yang cerdas, berbicara terus terang tanpa tedeng aling-aling.
Sebagai seorang akademisi, Azyumardi Azra memberikan pencerahan bukan hanya di kampus tetapi bagi masyarakat luas. Gomar mengenal Azyumardi sebagai seorang yang gigih tak mengenal lelah menyebarkan ilmu dari satu kota ke kota lainnya, bahkan antar negara untuk mencerdaskan masyarakat.
“Upaya pencerdasannya sangat lintas batas, yang melampaui sekat-sekat suku, bangsa, agama dan pemisah lainnya,” katanya.
Gomar pun menyampaikan ucapan berbelasungkawa atas kepulangan Prof Azyumardi Azra di Kuala Lumpur, Malaysia pukul 12.30 waktu setempat.
“Menurut saya, beliau termasuk salah satu guru bangsa. Dan untuk ini saya, atas nama Persekutuan Gereja-gereja diUmum PGI Indonesia, menyatakan dukacita mendalam. Semoga semua jerih payah beliau dalam membangun keadaban publik bisa kita teruskan bersama, demi Indonesia yang adil, damai dan sejahtera,” kata Gomar.
Pada 2022, Azyumardi terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025
Sementara Sekretaris pribadi Profesor Azyumardi Azra, Vemi Nurbaini, membenarkan bahwa jenazah Azyumardi akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
“Bapak kan menerima Bintang Mahaputera, jadinya mau disiapkan untuk di Taman Makam Pahlawan,” kata Vemi di rumah duka di Ciputat Timur, Tangert/lmang Selatan, Banten, Minggu.
Vemi mengatakan ia sedang menyiapkan semua berkas untuk keperluan pemakaman Ketua Dewan Pers dan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Vemi menginformasikan bahwa saat ini jenazah Azyumardi masih berada di rumah sakit di Malaysia.
“Memang saat ini Bapak belum bisa pulang kembali ke Tanah Air, terakhir ‘update’-nya memang masih di rumah sakit dan masih bersama Pak Dubes Hermono (Dubes RI untuk Malaysia),” ucap Vemi.
Prof Azyumardi Azra mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia pada Minggu pukul 12.30 waktu setempat.
Mantan Rektor UIN Jakarta itu berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat (16/9) akibat gangguan kesehatan yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia. (ant/lm)