Firmansyah: Semua Pencipta Arsip Diwajibkan untuk Membuat Daftar Aktif, Termasuk BUMD

Kepala Dispusip DKI Jakarta, Firmansyah di Kantor Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (20/9). Ist
Primaderma Skincare

Jakarta, Pelanginews

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kearsipan Dasar di Perumda Pembangunan Sarana Jaya.

Bacaan Lainnya

Kepala Dispusip DKI Jakarta, Firmansyah mengatakan, bimtek ini bertujuan mendukung hasil pengawasan kearsipan diharapkan kepada setiap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar dapat membuat dan menetapkan kebijakan kearsipan sebagai pedoman kearsipan di internal unit kerjanya.

“Semua pencipta arsip diwajibkan untuk membuat daftar aktif karena kewajiban pengelola arsip aktif berada di unit pengolah atau di penciptanya,” ujar Firmansyah di Kantor Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (20/9).

Lebih lanjut ia menjelaskan, arsip yang telah memasuki masa inaktif sesuai dengan Jadwal Retensinya harus dipindahkan dari unit pengolah ke unit kearsipan sesuai prosedur dan dibuatkan daftar arsip inaktif.

“BUMD dalam melaksanakan optimalisasi pengelolaan kearsipan di internalnya agar melaksanakan pemusnahan arsip yang sudah dilakukan penilaian arsip oleh tim penilai dan sesuai prosedur kearsipan,” terang Firmansyah.

Menurutnya, salinan autentik arsip vital wajib diserahkan kepada Dispusip selaku Lembaga Kearsipan Daerah sesuai dengan Pergub 100 tahun 2018 tentang Program Arsip Vital.

”BUMD wajib menyerahkan arsip statis kepada Dispusip selaku Lembaga Kearsipan Daerah untuk mendukung khazanah arsip serta mendorong arsip sebagai memori kolektif bangsa,” jelas Firmansyah.

Ia menambahkan, sesuai dengan Insekda nomor e-0037 tahun 2023 tentang Penanganan Penyelamatan Arsip COVID-19 bahwa BUMD diwajibkan untuk menyerahkan arsip yang tercipta dalam penanganan COVID-19.

“Semoga Bimtek ini dapat menambah wawasan dan membuka cakrawala pengelolaan kearsipan terhadap pentingnya arsip kepada para peserta,” ucap Firmansyah.

Ia menginginkan, arsip yang ada di Perumda Pembangunan Sarana Jaya juga bisa menjadi literasi bagi masyarakat luas. Untuk itu, ia berharap arsip yang ada dan bisa untuk publikasi bisa dibukukan.

“Sesuai tugas dan fungsi kita ada keterkaitan antara perpustakaan dan kearsipan. Kearsipan yang ada bisa menjadi suatu cerita faktual yang bisa dibukukan. Nah buku ini bisa kita ekspose sebagai sumber literasi bagi masyarakat agar mereka tahu sejarah Jakarta dari kontribusi yang diberikan Pembangunan Sarana Jaya,” kata Firmansyah.

Mengingat pentingnya pendokumentasian dan pengelolaan arsip, imbuh Firmansyah, Dispusip DKI Jakarta akan mengadakan Bimtek serupa di BUMD-BUMD lain.

“Tentu nantinya kita juga ke BUMD lain mengingat pentingnya pengelolaan arsip yang salah satunya bisa menjadi dasar proses perencanaan pembangunan atau kebijakan ke depan,” pungkas Firmansyah. (lm)

Primaderma Skincare

Pos terkait

Primaderma Skincare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *