Jakarta, Pelanginews
Lima ledakan dilaporkan terdengar di Teheran dan kota terdekat Karaj pada Sabtu pagi, menurut media Iran, yang diduga sebagai awal dari serangan balasan Israel terhadap Iran.
Iran mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya belum menerima laporan mengenai cedera akibat serangan itu.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengarahkan serangan dari kompleks aman di markas besar IDF di Tel Aviv, menurut media Israel.
Ada laporan tentang pemadaman internet yang meluas di seluruh Iran saat serangan terus berlanjut. “IDF saat ini menyerang target-target tertentu di Iran,” kata Juru Bicara IDF Daniel Hagari dalam sebuah pernyataan. “Ini sebagai tanggapan atas serangan terus-menerus oleh rezim Iran terhadap Negara Israel” dilansir dari Jerusalem Post.
Gelombang serangan udara kedua dilaporkan menyusul ledakan yang terdengar di Shiraz pada Sabtu pagi.
“IDF sepenuhnya siap dalam penyerangan dan pertahanan. Kami mengikuti perkembangan dari Iran dan proksinya di kawasan tersebut.”
Tidak ada perubahan yang diumumkan dalam perintah Komando Front Dalam Negeri. Kabinet Keamanan Israel juga bersidang untuk menyetujui serangan tersebut.
Lebih dari 100 pesawat terlibat dalam serangan sejauh 2000 km, termasuk F-35 yang canggih, menurut Walla.
Amerika Serikat diberitahu oleh Israel sebelum serangannya terhadap target di Iran tetapi tidak terlibat dalam operasi tersebut, kata seorang pejabat AS kepada Reuters.
“Kami memahami bahwa Israel tengah melancarkan serangan terarah terhadap target militer di Iran sebagai bentuk pembelaan diri dan sebagai respons atas serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober,” kata Sean Savett, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan. “Kami akan merujuk Anda ke pemerintah Israel untuk informasi lebih lanjut tentang operasi mereka.”
Situs di Iran
Israel dilaporkan menyerang lokasi markas besar Korps Garda Revolusi Islam di Iran.
“Kami menargetkan hal-hal yang mungkin mengancam kami di masa lalu atau dapat terjadi di masa mendatang,” NBC News mengutip pernyataan seorang pejabat Israel. Pejabat itu lebih lanjut menyatakan bahwa Israel tidak menyerang fasilitas nuklir atau ladang minyak Iran dan berfokus pada target militer.
Beberapa serangan di Teheran menargetkan pangkalan militer di selatan dan barat daya Teheran, menurut media Iran.
Karaj, salah satu kota tempat ledakan terdengar, berisi salah satu pembangkit listrik tenaga nuklir Iran.
Kantor berita Tasnim mengatakan bahwa “sejauh ini belum ada laporan tentang suara roket atau pesawat terbang di langit Teheran.”
Pejabat dan media Iran telah membantah adanya serangan udara Israel, dengan mengatakan ledakan tersebut merupakan hasil dari pertahanan udara Iran; seorang pejabat Israel dengan keras membantah hal ini kepada Ynet, dengan mengatakan, “Ini adalah kebohongan. Kegagalan total – tidak ada intersepsi.”
Laporan tentang ledakan di Bandara Internasional Imam Khomeini di ibu kota Iran juga diterima. Namun, pejabat Iran membantah ada yang salah.
Operasi paralel
IDF memulai serangan artileri terhadap kamp pengungsi Al-Bureij di Jalur Gaza sebagai bagian dari serangkaian serangan yang lebih luas di seluruh wilayah, termasuk serangan udara dan darat terhadap benteng teroris, menurut media Israel.
Israel juga menyerang sasaran di Suriah, dengan militer Suriah mengonfirmasi bahwa IDF telah menyerang lokasi di Suriah tengah dan selatan.
Ledakan juga dilaporkan di Irak sebagai bagian dari serangkaian tanggapan terhadap Iran dan kelompok proksinya di seluruh wilayah.
Tidak ada pesawat yang terbang di atas Suriah atau Irak utara saat serangan diduga terjadi. Iran menutup wilayah udaranya setelah serangan itu, menurut Maariv.
Pada hari Jumat, kebakaran dilaporkan di lokasi Kementerian Pertahanan Iran di Teheran, meskipun Departemen Pemadam Kebakaran Teheran membantah adanya hubungan apa pun. (lm)
