Jakarta, Pelanginews
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa Angkatan Udara Israel menyerang target rudal Iran Sabtu dini hari dalam pidato publik yang disampaikannya pada upacara kenegaraan untuk berkabung bagi prajurit yang gugur dalam perang Israel di perbatasan selatan dan utara tahun lalu.
“Pada dini hari Sabtu pagi, IAF menyerang wilayah-wilayah di Iran , yang secara serius merusak kemampuan pertahanannya dan kemampuannya untuk memproduksi rudal yang akan diluncurkan ke arah kami,” kata Netanyahu dalam upacara di Mount Herzl dilansir dari The Jerusalem Post.
Serangan terhadap Iran itu tepat sasaran” dan “mencapai semua tujuannya,” katanya. Ia berterima kasih kepada Amerika Serikat atas kerja sama dan bantuannya yang erat. Pemerintahan Biden telah mengklarifikasi bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan itu, meskipun telah diberi tahu sebelumnya bahwa serangan itu akan terjadi.
Itu adalah komentar publik pertamanya tentang serangan itu. Pada upacara di Gunung Herzl, Netanyahu menjelaskan bahwa tahun lalu, Israel telah memerangi Iran dan proksi-proksinya karena telah menulis ulang sejarah dalam perang ketahanannya, yang merupakan pertempuran eksistensial.
Menagih Harga
Netanyahu mengatakan perang telah terjadi di tujuh medan perang, dan IDF menuntut harga yang mahal dari musuh-musuhnya.
Dia mengingat bagaimana Iran meluncurkan serangan rudal balistik terhadap Israel pada awal Oktober sebagai respons atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel, hampir setahun setelah perang IDF dengan kelompok proksi Iran
Pada hari Sabtu, dalam menanggapi serangan rudal balistik Iran, Israel memutuskan untuk menyerang “kepala gurita” setelah menyerang tentakelnya selama berbulan-bulan.
“Mereka yang menyerang kami, kami akan menyerang. Ini adalah prinsip yang telah menyertai kami selama ini dan akan menyertai kami ke depannya,” katanya.
Iran belum menunjukkan apakah dan bagaimana mereka akan menanggapinya. AS dan masyarakat internasional telah mendesak Iran dan Israel untuk menghentikan serangan dan serangan balik mereka.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan pada hari Minggu bahwa “Kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis (Israel) dua malam lalu tidak boleh diremehkan atau dibesar-besarkan ,” menurut kantor berita resmi Iran, IRNA.
Khamenei mengatakan kekuatan Iran harus ditunjukkan kepada Israel, seraya menambahkan bahwa cara untuk melakukannya harus “ditentukan oleh para pejabat dan apa yang menjadi kepentingan terbaik rakyat dan negara harus dilakukan.”
Seorang peneliti Amerika mengatakan serangan udara Israel pada hari Sabtu menghantam sebuah gedung yang merupakan bagian dari program pengembangan senjata nuklir Iran yang sudah tidak berlaku lagi, dan ia dan peneliti lainnya mengatakan fasilitas yang digunakan untuk mencampur bahan bakar padat untuk rudal juga terkena serangan. Penilaian berdasarkan citra satelit komersial dicapai secara terpisah oleh David Albright, mantan inspektur senjata PBB, dan Decker Eveleth, seorang analis riset asosiasi di CNA, sebuah lembaga pemikir di Washington. (lm)
