Bekasi, Pelanginews
Impian mewujudkan sebuah tempat khusus bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Bekasi sejak sepuluh tahun lalu, akhirnya terwujud juga.
Hal ini dikatakan Anim Imannudin, Ketua Koperasi Pasar (Koppas) Kranggan dalam acara softlouncing Central Pengrajin Batu Akik dan UKM di Pasar Modern Bekasi Town Square (Betos), Jalan Cut Mutia, Margahayu, Bekasi, Kamis (8/10) kemarin.
Tujuan dibentuknya wadah bagi pengrajin batu akik dan pelaku UKM, menurut Anim yang juga anggota DPRD Kota Bekasi, karena selama ini pusat batu akik dan pelaku UKM di Kota Bekasi yang dikelola secara serius oleh sebuah koperasi belum mampu terwujud.
“Saya sangat berterimakasih atas kerja keras dan dukungan semua rekan – rekan yang berjuang mewujudkan central batu akik dan ukm di Betos ini. Harapannya tempat ini menjadi icon dan referensi destinasi wisata seni budaya dan kuliner Kota Bekasi,” kata Anim semangat.
Pengalaman dan prestasi yang pernah diraih Anim Imannudin dalam mewujudkan Koperasi Pasar Kranggan dalam meraih penghargaan sebagai koperasi teladan tingkat nasional dengan aset 85 miliar ini, Ia yakin mampu mewujudkan Central Pengrajin Batu Akik dan UKM di Betos ini meraih sukses.
“Kami akan menyiapkan berbagai event dan strategi marketing agar Betos sebagai pusat pengrajin batu akik dan UKM menjadi ramai dan diminati oleh masyarakat luas,” jelasnya.
Melalui anggotanya, dirinya tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menghidupkan pasar betos dengan berbagai cara. Untuk itu melalui boomingnya batu akik, pihaknya akan menyerap para perajin batu akik untuk menempati beberapa kios atau pun lapak yang telah disediakan secara gratis.
“Kami bersama manajemen menyediakan tempat secara gratis selama tiga bulan kedepan. Selama tiga bulan kedepan mereka tak perlu membayar kami sediakan tempat dengan air dan listrik jd mereka datang saja dan langsung ambil kuncinya jelas Anim.
Hal senada pun diungkapkan, Ina Marlina selaku Ketua Pengelola UKM Betos, berharap keberadaan Central Pengrajin Batu Akik dan UKM Betos ini menjadi pilot project yang bisa menjadi percontohan bagi pelaku UKM lainnya.
“Kita bangun bersama – sama central ukm ini, nanti kita bantu memfasilitasi agar para pedagang disini bisa maju dan sejahtera,” jelas Ina.
Ina pun berpesan agar para pedagang untuk tetap kompak berjualan dan memanfaatkan peluang gratisnya lapak selama 3 bulan, karena tidak ada kesempatan berharga ditempat lain yang memberikanv tempat secara cuma-cuma. “Hanya di Betos yang mau peduli dengan nasib pelaku UKM, jadi ini menjadi modal bagi para pedagang untuk maju,” terangnya.(Sf)