Presiden Jokowi Tugas Angkatan Laut Melaksanakan Perang Untuk Memenangkan Kemanusiaan

Primaderma Skincare

Jakarta, Pelanginews

Seusai meresmikan Pembukaan International Fleet Review (IFR) 2016, Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi melakukan inspeksi parade kapal perang internasional dengan menggunakan KRI Frans Kaisiepo-368.

Presiden Jokowi menginspeksi kapal-kapal perang peserta IFR 2016 sebanyak 20 kapal perang dari 15 negara yang telah lego jangkar di Perairan Teluk Bayur diiringi atraksi flying pass, fly board, serta parade perahu hias.

Setelah melakukan inspeksi, Presiden memberikan pernyataan yang di-broadcast kepada seluruh peserta Komodo Excercise 2016 dari anjungan KRI Frans Kaisiepo-368.

“Prajurit Angkatan Laut yang saya hormati, sebagai satu warga dunia kita disatukan oleh laut. Oleh sebab itu harus dijaga persaudaraan di laut, di samudera, dan di teluk,” tegas Presiden.

Tugas prajurit Angkatan Laut, lanjut Presiden, adalah melaksanakan perang untuk memenangkan kemanusiaan, meningkatkan bakti kesehatan.

“Tingkatkan perbaikan dan pembangunan fasilitas umum. Tingkatkan kerja sama SAR dan lain-lain. Sekali lagi perang kita adalah untuk memenangkan kemanusiaan,” pesan Presiden Jokowi.

Selanjutnya, Presiden RI dan rombongan bergerak menuju Taman Muaro Lasak untuk meresmikan monumen Merpati Perdamaian (Peace Dove Monument) yang berselaras dengan materi dari Komodo 2016 ,yaitu fokus pada kegiatan Maritime Peace Keeping Operation (MPKO).

Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirene dan pelepasan burung merpati serta penandatanganan prasasti. “Dengan nama Tuhan Yang Maha Kuasa, saya nyatakan monumen Merpati Perdamaian diresmikan,” kata Presiden Jokowi.

Presiden juga berfoto bersama Panglima TNI, KSAL, dan seluruh Pimpinan Angkatan Laut negara sahabat yang turut hadir.

Monumen Merpati Perdamaian melambangkan komitmen seluruh angkatan laut dunia untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Monumen setinggi delapan meter ini dirancang menyerupai kertas origami untuk menggambarkan bahwa perdamaian itu sangat rentan. Perdamaian bisa rapuh seperti sehelai kertas. Pada bagian bawah terdapat bola dunia yang melambangkan bahwa perdamaian terjadi di seluruh dunia. (setkab.go.id/amb)

Primaderma Skincare

Pos terkait

Primaderma Skincare

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *